Oleh Yuli Juharini
Baru-baru ini ada sebuah berita yang menghebohkan masyarakat. Sehingga menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. Apakah berita itu sesuai dengan fakta yang terjadi, atau hanya rekayasa?
Sebagai seorang Muslim, jika mendengar sebuah berita hendaknya tidak ditelan bulat-bulat. Namun harus mencari tahu dahulu kebenaran dari berita tersebut.
Sebagaimana dilansir dari tempo.co pada hari Selasa tanggal (25/10/ 2022), seorang perempuan mengenakan gamis serta bercadar yang menodongkan senjata jenis FN kepada anggota Paspampres yang bernama Prada Angga Prayoga saat mereka sedang berjaga di dalam pos Istana Merdeka. Namun senjata tersebut berhasil direbut oleh Prada Angga Prayoga dibantu oleh rekannya yaitu Pratu Gede Yuda. Perempuan tersebut berhasil ditahan oleh pihak kepolisian yang berada di Pos Gatur. Selanjutnya diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.
Masih di hari yang sama, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ahmad Nurwakhid, mengatakan bahwa perempuan yang menodongkan senjata itu yang diketahui bernama Siti Elena memiliki pemahaman radikal dan merupakan pendukung organisasi kemasyarakatan HaTei yang sudah dibubarkan oleh pemerintah. Siti Elena ini kerap memosting propaganda khilafah di akun media sosialnya.
Terkait dengan berita tersebut, ada beberapa poin penting yang harus diketahui oleh seorang Muslim. Di antaranya, jika ingin memberikan sebuah berita yang ditonton oleh khalayak ramai, haruslah tabayun dulu, agar berita yang disampaikan itu benar adanya. Karena jika berita yang disampaikan itu tidak benar, maka orang yang menyampaikannya akan berdosa karena sudah menebarkan fitnah.
Seperti diketahui, bahwa HaTei itu merupakan organisasi kemasyarakatan yang sudah dicabut Badan Hukum Perkumpulan (BHP) nya oleh pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017. Merujuk pada surat keputusan tersebut, tidak ada satu kata pun yang menyatakan kalau HaTei itu ormas terlarang, radikal, serta dikaitkan dengan aksi teroris. Sebagai ormas yang tidak berbadan hukum, maka boleh saja melakukan kegiatan amar makruf nahi mungkar melalui dakwah. Karena pada dasarnya Ha Tei itu kegiatannya hanya menyampaikan semua permasalahan yang ada di dunia ini berikut dengan solusinya yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunah.
Mengapa negara memberi kesan seolah-olah tidak menyukai dan alergi terhadap Ha Tei? Apa karena Ha Tei lah yang selalu istikamah mendakwahkan khilafah?
Apa sebenarnya yang ditakuti oleh negara terkait dengan khilafah? Begitu bencikah dengan khilafah? Sampai-sampai ada yang menyebutnya dengan khilafuck.
Mengapa khilafah selalu dimonsterisasi, dipersekusi, dibuli, dilecehkan? Padahal khilafah adalah salah satu ajaran Islam. Siapa pun wajib mendakwahkannya, tidak hanya HaTei saja.
Definisi khilafah adalah sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Sebuah sistem yang pernah berjaya hingga umat Islam menguasai hampir dua pertiga dunia. Sebuah sistem yang berasal dari Allah Swt. sistem yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunah, di mana yang berhak membuat hukum hanyalah Allah semata.
Sistem ini berhasil menyejahterakan rakyatnya baik Muslim maupun nonmuslim. Dengan sistem ini, Islam mencapai masa kejayaannya selama lebih kurang 14 abad lamanya.
Karena yang berhak membuat hukum hanya Allah Swt. maka bersifat mutlak tanpa adanya keraguan. Peraturan Allah Swt. tidak bisa direvisi ataupun diubah. Tidak bisa diambil sebagian sementara sebagian yang lain ditinggalkan.
Berbeda dengan sistem yang ada saat ini, di mana peraturan dibuat oleh manusia, yang bisa diubah semaunya. Kebanyakan peraturan itu dibuat bukan untuk kepentingan rakyat semata. Rakyat hanya dibutuhkan suaranya ketika ada pesta demokrasi. Setelah pesta usai, maka rakyat kembali gigit jari. Kesejahteraan rakyat masih sebatas mimpi. Entah sampai kapan hal itu akan berakhir.
Jadi, kemungkinan orang-orang yang tidak suka dengan khilafah itu adalah orang-orang yang takut jika khilafah kembali tegak, maka semua kekuasaan, hegemoni atas kaum Muslim akan berakhir. Mereka menyadari hal itu. Oleh karenanya, dengan berbagai macam cara, mereka melakukan upaya agar khilafah tidak bangkit lagi. Agar kaum Muslim menjadi takut dengan khilafah. Padahal khilafah adalah suatu keniscayaan, karena itu adalah janji Allah Swt.
Sebagaimana firman-Nya:
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal salih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridai-Nya untuk mereka, dan Dia akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa tetap kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (TQS. An-Nur: 55)
Sebagai seorang Muslim apakah kita akan termakan kabar angin? Atau justru melakukan tabayyun sehingga bisa menyingkap kebenaran.
Wallahu a'lam bishawwab