Remaja Tawuran, Demokrasi Gagal Mendidik Generasi




Oleh: Ummu Hamzah 
( Pemerhati Masalah Publik)


Tawuran yang terjadi antara remaja ternyata hal yang masih memerlukan perhatian yang lebih, hampir di setiap bulanya tawuran antara remaja ini selalu terjadi baik di wilayah pelosok lebih-lebih di perkotaan, termasuk Tangerang. Berbagai upaya telah di lakukan oleh berbagai pihak, tapi nyatanya tawuran masih terus terjadi. 


Diantaranya upaya yang dilakukan Kepala Sekolah ( Kepsek) SMAN 15 Kota Tangerang  Roni Yunardi, yaitu salah satunya dengan mengeliminasi siswa yang terlibat tawuran dan memproses hukum. Ia juga menambahkan " Sekolah juga harus berhati-hati, menolak siswa yang terlibat tawuran. Menolak siswa yang bermasalah adalah sikap wajar, karena tidak ingin ada permasalahan kedepannya." Ungkapnya pada TangerangNews.com. Juma'at 4 November 2022.


Mengeluarkan remaja dari sekolah bukanlah solusi yang tepat jika ingin mendidik generasi, karena hanya menambah masalah pada generasi yang memang membutuhkan pendidikan dan juga bimbingan. Jika mereka di biarkan tidak mengecap bangku pendidikan, maka kita sudah membiarkan mereka liar tak terarah baik tingkah laku ataupun pemikirannya. Justru akar masalahnya adalah bukan pada remaja yang tawuran tp sistem inilah yang rusak.

Potret remaja saat ini setidaknya telah memberikan kita gambaran bahwa  di sistem ini telah gagal dalam mendidik generasi, dengan sistem pendidikan yang berasas  pada Sekuler - Kapitalis yang hanya fokus pada output yang bernilai materi, yakni cerdas secara akal yang hanya di ukur pada nilai rapot. Tapi pada saat yang sama naluri mereka kosong dari nilai-nilai ruhiyah, sehingga moral remaja sangatlah rusak, karena minimnya penanaman akidah khususnya pada sekolah-sekolah formal, bahkan sejak awal mereka duduk di bangku sekolah. Adapun sekolah-sekolah khusus seperti madrasah atau pondok pesantren tidak sedikit telah di susupi paham moderasi beragama.


Masa muda adalah masa yang sangat cemerlang, masa dimana seseorang mengeksplor segala potensi yang dimiliki. Pada usia muda ini juga masa yang paling penting dalam memperbanyak amal, karena pada masa inilah yang Allah akan tanyakan untuk apa masa muda di habiskan untuk apa?

lslam memberikan perhatian yang lebih pada kaum muda agar mereka terarah pandangan dan tujuan hidupnya, maka syariat Islam menerapkan sistem pendidikan lslam yang berasas pada akidah Islam saja. Mulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah seperti PAUD/TK sampai menengah ke atas yang fokuskan pendidikannya adalah penanaman akidah lslam, sehingga generasi memiliki ketakwaan yang sempurna akhlak yang mulia. Para pemuda akan di arahkan untuk taat pada syari'at Islam dan menjadikan Rasulullah Saw sebagai suri tauladan, sehingga naluri baqa ( naluri mempertahankan diri)nya terarah. 

Dan ini hanya bisa terlaksana oleh negara yang menerapkan sistem pemerintahan lslam. Selain pelayanan pendidikan gratis di setiap jenjang pendidikan, negara juga akan membuka ruan bagi kaula muda untuk mendalami agama lslam dengan di selenggaranya kajian-kajian terbuka, seperti di mesjid, mesjid tidak hanya di jadikan tempat untuk beribadah tapi juga akan berfungsi sebagai tempat mempelajari ilmu khusunya agama Islam dari alim ulama.  


Negara juga berkewajiban menyiarkan tontonan yang akan menambah ketakwaan masyarakat dan juga bertugas untuk menyaring tontonan yang merusak pemikiran pemuda dari pemikiran sekularisme, hedonisme, individualisme dan lain-lain.


Wallahu 'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak