Potret Buram Masyarakat Sekuler

Oleh : Hj. Sophia


Sikap individualistis dalam masyarakat semakin tinggi terutama kehidupan masyarakat di perkotaan sehingga kepedulian dan hubungan sosial sesama masyarakat sudah tidak ada lagi. Masyarakat hidup masing-masing bahkan dengan tetangga terdekat pun tidak saling mengenal. Sungguh keadaan seperti ini sangat mengkhawatirkan karena seyogyanya kita sebagai makhluk sosial tentu saja sangat membutuhkan satu sama lain.

Inilah potret buram masyarakat yang dikuasai oleh sistem kehidupan yang memisahkan aturan kehidupan dunia dan akhirat (sekuler). Kehidupan akhirat diserahkan pada agama masing-masing, sedangkan untuk kehidupan dunia, mereka membuat aturan sendiri. Sekularisme ini dilaksanakan berbarengan dengan ide kapitalisme yang tidak mewajibkan negara memenuhi kebutuhan rakyatnya. Sehingga di masyarakat tidak ada kepedulian dan hubungan sosial kemanusiaan. Kasus tewasnya sekeluarga di Kalideres baru-baru ini menggambarkan betapa lemahnya peran pemimpin umat dalam bentuk kepedulian terhadap rakyat. Tentu saja ini sangat jauh berbeda dengan sistem Islam di mana perhatian terhadap tetangga sangat kuat bahkan Rasulullah SAW berkali-kali mengingatkan dan mencontohkan bagaimana adab bertetangga hal ini tentu saja karena sangat pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga bahkan meskipun berbeda keyakinan.

Lantas bagaimana agar hubungan antar masyarakat dapat terwujud dengan baik ? Tentu saja negara harus menerapkan aturan Islam karena hanya dalam naungan islam hubungan sosial kemasyarakatan dapat terjalin bahkan sekalipun berbeda keyakinan karena dengan rukun bertetangga kehidupan akan menjadi tenteram dan damai dan tentu saja peran negara sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut. Hanya dengan aturan islam kebutuhan masyarakat akan terpenuhi, keadilan dan kesejahteraan akan merata tanpa diskriminasi dan islam sebagai rahmatan lil alamiin akan mewujud dengan sempurna. Masyaa Allah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak