Menjadi Generasi Ra-Urus



(Oleh: Neng saripah S.Ag)


Hai dear, sadar ga sih akhir akhir ini pemberitaan heboh dengan salah satu publik figur yang terjerat kasus KDRT. Dia lagi dia lagi, buka sosial media atau laman apapun pasti selalu always forever, muncul berita tentang si dia. Mulai dari info kasusnya, heboh visum, pelaporan ke pihak polisi, info kabur dari rumah, pergi umrah, info bangkrut karena di boikot siaran TV, info pelakunya akan ditahan, sampe info rujuk kembali, eh kemarin muncul lagi berita tentang si dia yang kabarnya sedang healing  ke negeri Thailand hingga digadang gadang tengah hamil anak kedua.

Adududuh..
Saking seringnya muncul nih, mau ga mau mimin jadi ikut update masalah keluarga L&R, dan ga hanya mimin seluruh masyarakat indonesia pun pasti ikut merasakan hal yang sama, entah yang responnya berujung biasa aja, ikut mendukung, atau malah jadi menghujat. Hati hati ah dear, jangan sampe gara gara kasus si dia, jadi kita yang kena dosa ghibah. Nauzubillah.

Tapi ada juga loh dear, fans nya yang sampe terkena jerat hukum gegara menjadi hetters di akun artis lain, yang mana artis tersebut tidak suka dengan bersatunya kembali pasangan L&R ini. Ikut sedih yaa, padahal yang dia bela sedang enak CLBK liburan ke negeri orang. Huhuhu...

Kalau sudah begini siapa yang salah ???
Tentu kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas hal yang sudah menimpa kita, namun dear jika kita renungkan bersama, jelas ini terjadi sebab ada kesalahan dalam pemilihan sosok idola.

Sehingga sangat wajar jika tak sedikit yang dibuat kecewa oleh tindak tanduk sang idola. bagaimana tidak manusia itu kan tempatnya salah dan khilaf. Ali bin abi Thalib pernah berkata:

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia."

Jadi sudah sewajarnya berharap pada manusia, ujung ujungnya ya patah hati jua, apalagi yang di idolakan hanyalah manusia biasa.
Selain itu,Taukah dear? Rasulullah saw telah bersabda; 

"Engkau akan bersama dengan yang engkau cintai."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut, hendaknya membuat kita lebih selektif lagi dalam memilah dan memilih siapa yang akan kita jadikan sebagai idola. Karena eh karena dialah yang akan menjadi rol model untuk kita tiru segala perilaku ,kebiasaan, hingga keputusanya.

Sebagai seorang muslim, dalam memilih sang idola tentu bukan hanya dilihat dari sukses dunianya saja, tapi kita lihat juga bagaimana endingnya di akhirat. Dengan begitu pemilihan sosok idola tersebut, harusnya tidak hanya didasarkan pada faktor cantik dan tampan saja, atau baik dan pintar semata, apalagi hanya karena sang idola kaya harta. Namun juga harus memperhatikan sisi keshalihan dari sang calon idola tersebut. Hal ini bisa tercermin dari penerapan islam yang terpancar dalam dirinya.

Dengan begitu mengindolakan sosok tersebut tidak hanya membuat kita selamat di dunia tapi juga hingga ke akhirat. Tapi min semua manusia kan pasti ga ada yg sempurna, pasti ada banyak salah dan khilaf? Betul sekali dear, maka dari itu Al Quran sendiri sudah memberi kita bocoran tentang siapa sesungguhnya manusia istimewa yang benar benar pantas untuk dijadikan sosok idola; 

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi  orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-ahzab : 21).

Nah dear, kalau sudah tahu bahwa satu satunya sosok idola yang pantas kita jadikan panutan hanya Rasulullah, rasanya tak perlu lah kita susah susah lagi mencari sosok yang lain. Terlebih Rasulullah sudah sangat mengutamakan kita selaku umatnya disepanjang hayatnya. Terbukti dengan sebutan terakhir di penghujung kehidupanya..

"Umati..umati..umati.."

Wah wah wah..
Kalo udah ingat hal hal terkait baginda Rasulullah rasanya mimin selalu kebawa baper dan makin cinta terhadapnya. jadi dear, yuk ah move - on, jadilah generasi Ra-Urus alias ora urus terhadap hal hal yang sifatnya mubah, apalagi bikin kita terpeleset ke lembah dosa. Itu semua hanya buang buang waktu kita aja.
Lebih baik focus pada tujuan penciptaan kita yang telah dilahirkan ke alam dunia ini, yaitu dengan menjalankan perintah-Nyq dan menjauhi larangan-Nya, selain itu kita juga sangat boleh bahkan harus mengidolakan dan meneladani setiap hal yang sudah  Rasulullah saw contohkan, agar hidup kita ikut selamat + bahagia di dunia dan diakhirat.

Aamiin Allahumma aamiin, sekian dari mimin wallahu alam bish-shawaab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak