Kesehatan yang Diabaikan




Oleh Bunda Wiwi



Sehat adalah termasuk modal utama yang harus dimiliki setiap manusia, untuk mendukung segala aktivitasnya.  Kesehatan memang haruslah kita jaga dengan maksimal. Dengan memperhatikan asupan gizi yang sampai pada tubuh. Makanan harus dijaga kualitas, keamanannya dan nilai gizinya, sehingga makanan tetap terjaga dan tidak menimbulkan resiko pada Kesehatan.

Apalagi dengan datangnya pandemi yang sudah kita alami. Kesehatan masyarakat menurun dan berdampak pula pada semua sektor, salah satunya melumpuhkan jalan perekonomian semua negara. Pandemi Covid-19 yang masih menyisakan duka bagi semua. 

Saat pandemi semuanya menjadi khawatir. Setiap individu yang akan keluar dari rumahnya harus sudah dipastikan dalam kondisi yang benar-benar sehat dan memperhatikan protokol Kesehatan dengan baik.
Pemberian vaksin ke 1, ke 2 ditambah booster seolah menjadikan sebuah ketetapan yang harus dilakukan oleh setiap individu, bila ingin bergabung dengan komunitas lainnya.

Pandemi memang belum berakhir, tetapi roda kehidupan tetap harus berjalan. Lalu bagaimana peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan ini?

Pemerintah yang mendapat amanat dari rakyatnya, agar mampu menyelesaikan masalah ini sepertinya masih belum mampu menyelesaikan dengan maksimal.
Beginilah sistem kapitalis yang di praktekkan oleh para penguasa saat ini, sangat tidak berpihak pada rakyat, tentu seharusnya mereka (para penguasa) menjamin pelayanan kesehatan bagi rakyatnya. 

Kesehatan rakyat secara keseluruhan sejatinya di tangani oleh pemerintah secara keseluruhan, tetapi apa yang terjadi? Ternyata urusan Kesehatan ini malah diberikan pada pihak swasta yang tentunya mereka pasti menginginkan keuntungan yang lebih besar.

Beginilah tabiat sistem kapitalis yang tolak ukur perbuatannya memperoleh kepuasan materi. Adanya pandemi pun dimanfaatkan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, dengan ini para pemilik modal dapat mengembangkan usahanya dalam dunia kesehatan. Pembelian vaksin sebagian diberikan pada para pemilik modal, akibatnya banyak diantara,  rakyat belum tersentuh pelayanan kesehatan.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara resmi mengumumkan tentang dana pandemi atau pandemic fund, pada hari Minggu  (14/11/2022). Peruntukan dana dari pandemic fund ini untuk pencegahan, kesiap siagaan dari respon menghadapi pandemi berikutnya.

Dana yang dibutuhkan setiap tahunnya adalah sebesar 31,1 miliar dollar Amerika. Ini berdasarkan hail studi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Bank Dunia. Pendanaan yang diperoleh dari hasil kesepakatan negara-negara yang tergabung dalam negara G20. (Kompas.com, 15/11/2022) 

Apakah pandemic fund akan dapat mencegah atau bahkan menyelesaikan persoalan sistem Kesehatan? Tentulah sangat naif sekali.

Masalah kesehatan tidaklah hanya mengandalkan dari masalah pendanaannya dan bukan pada persoalan paradigmatic saja. Apalagi dalam sistem kapitalisme, layanan Kesehatan ini merupakan bagian yang mendapat perhatian yang besar sebab merupakan tempat yang sangat basah dan menguntungkan bagi para pemilik modal.

Setiap individu pasti akan mempertaruhkan hartanya, demi  kesehatannya. Tentunya tekhnologi yang dihadirkan dalam layanan kesehatan ini sangatlah mahal sekali. Para pemilik modal sudah memperhitungkan hal ini , mereka tidak akan melepaskan bisnis di bidang  kesehatan ini. Sungguh menyesakan dada , bila ada slogan yang miskin dilarang sakit, karena memang sakit itu memerlukan biaya yang sangat mahal sekali.

Berbeda sekali dalah sistem Islam, pelayanan kesehatan adalah hak bagi seiap individu.  Negara wajib menanggung semua pembiayaan rakyatnya bila ia benar-benar sakit. Tidak harus masuk menjadi anggota BPJS. Seperti yang saat ini terjadi pada kita semua.
Individu harus menjadi dan wajib menjadi anggota BPJS, semunya terkoordinasi secara penuh, bila tidak menjadi anggota BPJS, dan hal ini akan terhubung pada persoalan lainnya.

Islam sebagai rahmatan lil alamiin, mengurus masalah Kesehatan ini dengan baik. Sehat adalah kondisi fisik dimana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan sehat dan jiwa sehat pula dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki  dunia seluruhnya". 

Kesehatan merupakan suatu yang sangat penting yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Syariah telah memberikan tuntunannya sesuai dengan yang dicontohkan oleh junjunan kita nabi Muhammad saw. Negara dalam sistem Islam akan menjamin Kesehatan rakyatnya dengan baik, tanpa pilih kasih dan pandang bulu. Tidak hanya yang kaya, yang miskin pun menjadi tanggungan negara. 

layanan kesehatan dalam sistem Islam bisa diperoleh rakyat secara gratis, dan cuma-cuma. Negara mengalokasikan anggaran yang besar dari Baitulmal untuk membiayai semua kebutuhan kesehatan seperti rumah sakit, dokter, perawat, alat kesehatan, laboratorium, farmasi, dan semua hal yang dibutuhkan dalam sektor kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah penyediaan vaksin dan obat-obatan.

Hanya dengan diterapkan nya sistem Islam akan mampu menyelesaikan permasalahan umat, salah satunya permasalahan dalam bidang kesehatan ini, tentunya akan mampu diselesaikan secara tuntas, karena pedoman yang digunakan nya bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah yang sudah pasti kebenaran nya. 

Wallahua’alam bi shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak