Kembalikan Fitrah Ayah sebagai Quwwamah



Oleh : Ummu Beyza



Kehidupan pernikahan memang tak pernah habis jika dibahas. Dimulai dari bagaimana anjuran pernikahan, kemudian bagaimana kita menjalani biduk rumah tangga hingga kemudian keduanya dapat meraih sakinah mawaddah warrahmah. Menjemput kebersamaan tidak hanya di dunia namun juga di surganya Allah SWT.

Pernikahan didalam Islam bukan sebuah permainan, namun sarat akan makna dan sudah semestinya dijalani dengan ilmu, tidak hanya dengan nafsu belaka. Karena dalam kehidupan pernikahan sebuah amal bisa bernilai dosa dan bernilai pahala dosis Allah SWT.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala aspek kehidupan yang tak terkecuali pernikahan, tentang bagaimana peran suami, seperti apa peran istri dan bagaimana kelak mendidik generasi yang terlahir dari pernikahan tsb.

Namun pada tulisan ini kita akan sedikit membahas tentang bagaimana peran suami didalam sebuah rumah tangga. Karen peristiwa memilukan yang terjadi awal November di Perumahan Pondok Jatijajar, Tapos, Selasa (1/11/2022). Dimana seorang bapak tega membacok istri dan anaknya secara membabi buta. Sehingga, sang anak perempuan tewas mengenaskan dengan masih menggunakan seragam sekolah. Diduga kuat, korban hendak berangkat sekolah saat peristiwa tersebut terjadi.

Innalillahiwainnailaihirojiun, hati mana yang tak miris mendengar atau membaca berita tersebut. Dimana seorang suami telah tega melukai belahan jiwa dan buah hatinya sendiri. Dimana sosok seorang suami dan ayah seharusnya menjadi tempat berlindung bagi mereka.

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya..." 

ini merupakan potongan surat An-Nisa ayat 34 yang menggambarkan betapa hebat dan urgent nya peran suami didalam rumah.

Suami seharusnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada keluarganya, bukan sebaliknya. Namun apa yang terjadi saat ini? Kekerasan rumah tangga yang pelaku utamanya adalah suami tidak hanya satu atau dua, namun puluhan.

Kasus yang berulang dan terjadi hampir dimana-mana, tentu saja kita ini bukan hanya sekedar masalah tempramental seorang lelaki. Namun banyak faktor yang menjadi penyebab rusaknya fitrah seorang laki-laki ketika berperan sebagai suami dan sosok ayah bagi anak-anaknya.

Kehidupan ekonomi yang semakin sulit dimana saat mencari kerja tidak-lah mudah, pun ketika memiliki pekerjaan terkadang penghasilan tak sesuai dengan kebutuhan kehidupan yang semakin hari semakin meningkat. Tentu saja hal ini membuat masalah-masalah baru dalam interaksi dalam ranah keluarga.

Kebijakan yang terkadang tidak berpihak kepada rakyat untuk memenuhi kebutuhan kehidupan tentu saja jadi pemicu ketidak harmonisan kehidupan rumah tangga. Dimana kebutuhan sandang pangan merangkak namun pasti ikut naik, pendidikan berkualitas mahal, kesehatan sulit di-akses dll.

Hilangnya fitrah quwwamah telah dihilangkan secara sistematis oleh sistem kehidupan yang tak memanusiakan manusia. Dimana kehidupan hanya berpacu pada keuntungan dan kepentingan. Sehingga mengabaikan tanggung jawab penting yang juga harus ditunaikan.

Peran besar ini tentu saja tidak bisa hanya dilakukan oleh sebagian keluarga atau komunitas tertentu, namun harus dilakukan secara sistemik dengan sistem yang melindungi seluruh umat manusia. Sistem yang menjaga fitrah manusia dan fitrah peran setiap individu masyarakat.

Islam adalah agama yang sempurna, dimana Islam tidak hanya mengatur bagaimana kehidupan berkeluarga melalui peran-perannya, namun juga mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ketika permasalahan negeri ini tak kunjung usai, maka saatnya kita bermuhasabah, jangan-jangan kita telah lalai dari hukum-hukum Allah SWT.

Wallahu’alam Bishowwab ...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak