KDRT dan Rapuhnya Pondasi Keluarga


         Oleh : Ummu Hilal el-Rumi


Sering kita mendengar dan melihat berita tentang KDRT yang terjadi di masyarakat. Atau bahkan terjadi di lingkungan sekitar rumah kita. 
KDRT marak terjadi salah satu pemicunya adalah masalah ekonomi keluarga. 

Kebutuhan yang semakin meningkat, sementara pemasukan sedikit atau bahkan tidak punya pemasukan. Emosi yang tinggi dan tidak terkendali sehingga suami dengan tega memukul bahkan menyiksa istri. 

Bukan hanya masalah ekonomi, masalah sepele saja kadang bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga sehingga terjadi KDRT seperti cemburu yang berlebihan, salah paham antara suami istri yang akhirnya terjadi KDRT. 

Sejatinya, suami adalah qowwam (pemimpin) dalam rumah tangga. Di tangannya terdapat beban dan kewajiban yang berat untuk membimbing keluarganya supaya selamat dan bahagia dunia dan akhirat. Nama ayahlah yang akan disebut saat anak perempuannya menikah, ayahlah yang akan menjadi contoh teladan yang baik bagi anak-anaknya bagaimana cara ayah memperlakukan istri dan anak-anaknya dengan makruf

Jika tingginya angka KDRT maka bisa dilihat bagaimana kondisi keluarga yang rapuh tanpa dibentengi dengan pemahaman Islam, kondisi anak yang broken home sehingga akan berpengaruh terhadap masa depan anak. 

Maka patutlah kita merenungi sabda nabi kita, bahwa sebaik-baik laki-laki adalah yang baik perlakuannya terhadap istrinya. 

Suami istri ibarat sahabat yang saling mengerti kekurangan dan kelebihan pasangan. Saling menghormati dan menghargai pendapat pasangan. Bukan malah membuka aib pasangan di tengah publik. Istri bukan manusia lemah yang hanya bisa menangis saat disakiti atau dipukul. 

Setiap masalah keluarga in sya Allah ada jalan keluarnya. Yakinlah bahwa ada solusi dari permasalah yang dihadapi.

Dengan mengkaji Islam kaffah, berkumpul dengan orang-orang sholih in sya Allah akan dimudahkan dalam mencari solusi permasalahan keluarga dan bukan solusi dari orang-orang yang mengusung isu gender yang notabene hanya menyudutkan dan mengotak-atik ajaran Islam yang sempurna. 

Wallahu a'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak