Oleh: Muflihah Asmad
Polsek Kapetakan Polres Cirebon kota melalui Bhabinkamtibmas jalin silaturahmi melalui Inovasi ” Jamblang ” Polres Ciko di sejumlah wilayah hukum Polsek Kapetakan sambang Kamtibmas kepada Tomas toga dan warga, minggu (25/09/2022).
Kali ini, Bhabinkamtibmas Desa Bungko Polsek Kapetakan dalam menjaga kondusifitas di lingkungannya , guna mencegah faham yang merusak keutuhan NKRI.
koranprogresif.co.id ( 25/09/2022)
Pemerintah memfokuskan perang melawan radikalisme, seolah radikalisme musuh nyata yang merusak negeri ini. Padahal, pelaku korupsi sebagai salah satu masalah di negeri ini dari kalangan antiradikal versi rezim. Sebut saja rektor salah satu kampus yang viral kemarin. Bahkan, kegaduhan yang terjadi akhir-akhir ini ujaran kebencian, penghinaan terhadap tafsir mu’tabar dan ustazah pesantren dilakukan oleh orang yang antiradikalisme, kasus kekerasan rumah tangga yang dilakukan publik figur yang antiradikalisme dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya. Jadi, pembuat masalah dan kegaduhan di negeri ini siapa?
Apa makna Radikalisme versi rezim yang selama ini digembor-gemborkan?
Apakah ketika seseorang mengamalkan ajaran agamanya disebut radikal? Radikalisme versi rezim adalah sesuatu yang masih kabur, mengapa pihak yang berwenang tidak fokus saja mengurusi kasus-kasus kejahatan yang merugikan masyarakat seperti penghinaan ajaran Islam, kasus korupsi, kasus geng motor yang meresahkan, kasus prostitusi anak dibawah umur yang berkedok yayasan dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Umat Islam harus cerdas dalam mencerna isu radikalisme ini, karena sesungguhnya wacana radikalisme ini merupakan serangan untuk memecah belah kaum muslimin dan menghalangi umat untuk kembali kepada Islam kaffah.
Islam Solusi Tuntas Permasalahan Negeri
Perlu peran negara agar menghilangkan isu Radikalisme versi rezim ini dengan dakwah kepada masyarakat tentang ajaran-ajaran Islam yang kaffah meliputi semua aspek kehidupan, karena hal tersebut harus dilakukan agar umat Islam tidak takut mengamalkan ajaran agamanya sendiri.
Negara juga harus fokus menyelesaikan permasalahan kasus-kasus yang terjadi di negeri ini bukan menangani isu radikalisme yang tidak jelas maknanya, dan sudah Saatnya negara mengembalikan peran POLRI dan TNI sebagai pelindung masyarakat. Dan ini hanya akan terwujud dalam penerapan Islam secara kaffah.
Tags
kolom opini