Oleh : Mimin Aminah,
Ibu Rumah Tangga,
Ciparay - Kab. Bandung.
Konser "Berdendang Bergoyang" yang di selenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat dihentikan pada hari Sabtu 24 Oktober 2022 malam, karena over kapasitas. Panitia penyelenggara konser pun tengah diperiksa pihak kepolisian, selain memeriksa panitia penyelenggara, pihak kepolisian juga tengah mendalami indikasi minuman keras di konser "Berdendang Bergoyang" tersebut, selain itu banyak penonton konser yang pingsan karena kurangnya tenda kesehatan di area tersebut, tak hanya itu tindak kejahatan seperti pencopetan juga terjadi dalam konser berdasarkan laporan dari beberapa penonton. "Kami menilai kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload atau over kapasitas ya sehingga cukup membahayakan "kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, KombesPol Komarudin .( Tvonenews.com).
Antusias masyarakat pada konser musik "Berdendang Bergoyang" sangat agresif, ribuan masyarakat khususnya anak muda memenuhi Istora Senayan setelah dua tahun terpenjara karena Covid-19 tentu dengan adanya konser musik "Berdendang Bergoyang " disambut masyarakat dengan gegap gempita, lautan manusia memenuhi gedung Istora Senayan, mereka tenggelam dalam hingar bingar musik yang memekakan telinga adalah wajar apabila ada yang pingsan akibat berdesakan hingga akhirnya konser "Berdendang Bergoyang " ini dihentikan aparat.
Aparat pemerintah baru mempermasalkan dan menghentikan konser "Berdendang Bergoyang", ketika sudah nampak nyata adanya kekacauan seharusnya aparat sudah bisa mengantisipasi kemungkinan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi apalagi diketahui adanya penjualan tiket over kapasitas, ditambah lagi disertai kemaksiatan dengan adanya minuman keras. Seyogyanya pemerintah mempertimbangkan dengan baik terkait pemberian izin untuk acara ini, lebih mempertimbangkan manfaat dan mudaratnya, acara ini jelas-jelas tidak bermanfaat terhadap pembentukan karakter generasi karena acara ini hanya melenakan generasi muda, mereka hanyut dalam euforia sesaat, seharusnya acara semacam ini tidak diizinkan, sedangkan di tempat lain penyelenggaraan HijrahFest di Surabaya beberapa waktu lalu dilarang penyelenggaraannya, padahal jelas-jelas acara ini bermanfaat bagi pembentukan karakter generasi dengan acara HijrahFest ini diharapkan generasi muda bisa mengisi waktunya dengan kegiatan yang positif sehingga mereka bisa menjadi generasi yang memiliki pemikiran yang cemerlang.
Pembiaran acara musik seperti konser "Berdendang Bergoyang" ini menunjukan salah satu potret kehidupan di negara yang menganut sistem Sekularisme ini, dimana agama dijauhkan dari kehidupan, generasi muda terlena dalam gaya hidup Hedonisme, mereka sibuk mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas padahal generasi muda adalah salah satu pilar peradaban maju tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda nya.
Sangat berbeda dengan Islam penguasa atau pemerintah memiliki perhatian yang sangat besar terhadap pembentukan kepribadian generasi muda yang baik, dimulai dari peran keluarga yang merupakan madrasah pertama bagi putra-putrinya ditunjang dukungan masyarakat yang memberikan lingkungan yang kondusif untuk mengantarkan generasi muda menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa, serta peran negara yang melindungi generasi muda dengan baik sesuai aturan Allah sehingga terbentuklah generasi muda yang berkualitas, generasi yang cemerlang untuk membangun peradaban yang gemilang.
Wallahu a'lam bish shawab.
Tags
kolom opini