Berdendang Bergoyang vs Generasi Cemerlang



Ulli Annisa S.Pd
( Pengajar dan Pemerhati Ibu dan Gener

Pandemi dianggap telah usai, hingga bermunculan acara hiburan yang sudah tertunda selama dua tahun. Dari mulai event olahraga sampai entertainment tak terkecuali konser musik. Terbaru telah diselenggarakan acara berdendang bergoyang festival 2022 yang di cabut izinnya oleh aparat di hari kedua. Pembatalan acara Berdendang Bergoyang Festival 2022 terjadi menyusul laporan overcapacity pengunjung di Istora Senayan. Menurut keterangan kepolisian setempat jumlah pengunjung di hari pertama dan kedua mencapai 21.000 orang. Padahal, lokasi konser BBF, Istora Senayan hanya memiliki kapasitas kurang lebih sebanyak 7.200 pengunjung (31/10/2022 tirto.id).

Jelas over kapasitas dan beresiko karena terbukti adanya pengunjung yang pingsan dalam acara tersebut. Dalam acara tersebut juga terindikasi adanya pelanggaran yakni masalah perizinan yang tidak sesuai dengan yang diajukan oleh penyelenggara. Berdasarkan yang tercantum dalam surat izin, EO menyebut target penonton sebanyak 3.000 orang.

Sementara itu, dalam surat yang diajukan ke Parekraf dan Satgas COVID-19, penonton 5.000 orang. Namun, pada kenyataannya event tersebut dikunjungi oleh lebih dari 20 ribu orang (tirto.id) Amat disayangkan , bahwa pencabutan izin tersebut setelah acara berlangsung. Padahal kita ketahui bersama bahwa seharusnya aparat mengawasi bahkan melakukan mitigasi acara. Yakni mendetaili mengenai kapasitas, lalu jumlah tiket yang dijual serta memonitor adanya konsumsi minuman keras yang jelas merupakan kemaksiatan.

Pemberian ijin pada acara yang jelas tidak berfaedah dan tidak bermanfaat sama sekali pada pembentukan karakter pemuda sebagai generasi cemerlang yang akan datang. Pemberian ijin acara tersebut juga menunjukan pada kita bahwa pemerintah abai dalam memberikan perhatian dalam  pembangunan manusia yang berkualitas. Acara tidak berfaedah diberi ijin sedangkan acara yang mengajak generasi muda untuk berhijrah ditolak, seperti yang terjadi pada event hijrah fest di Surabaya. Generasi muda yang hendak berhijrah ditakut-takuti dengan stigma intoleran, terorisme dan stigma buruk lainnya. Sedangkan saat hendak bersenang-senang disertai maksiat didukung penuh. Itulah tingkah polah penguasa saat ini nihil peran dalam pembentukan generasi muda yang cemerlang.

Bertolak belakang dengan penguasa dalam Islam yang jelas memiliki perhatian besar pada generasi muda. Berangkat dari sebuah ungkapan dalam Bahasa arab “Syubanu al-yaum rijalu al-ghaddi” [pemuda hari ini adalah tokoh pada masa yang akan datang]. Karena itu, Islam memberikan perhatian besar kepada mereka, bahkan sejak dini. Di masa lalu, banyak pemuda hebat, karena generasi sebelumnya adalah orang-orang hebat. Karena itu, penguasa dalam Islam memberikan perhatian besar pada generasi muda ini (26/11/2018 muslimahnews.com)

Dari mulai Pendidikan usia dini sampai dewasa ditempuh angkah-langkah yang akan menjadikan generasi muda menjadi generasi yang cemerlang. Mengajarkan ibadah, menanamkan tsaqofah Islam,serta mengkondisikan lingkungan agar tertancap pola pikir dan pola sikap yang Islami. Maka tak heran  lahirlah generasi yang luar biasa. Generasi yang sibuk melakukan kebaikan, sibuk dalam menghamba pada Rabbnya. 
Maka berharap pembentukan generasi muda yang cemerlang pada penguasa saat ini seperti mimpi di siang bolong. Hanya penguasa dalam Islam lah yang menjadi harapan lahirnya generasi cemerlang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak