Oleh : Ummu Hadyan
Perusahaan rintisan atau startup tengah dihadapkan persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Dalam beberapa bulan belakangan ini, belasan startup dilaporkan melakukan PHK massal, mencakup nama-nama besar seperti GoTo, Shopee, Ruangguru, dan lain-lain.
Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebab perusahaan rintisan raksasa ini melakukan PHK besar-besaran. Dari efisiensi karena kekhawatiran sulit mendapat pendanaan hingga salah urus.(https://finance.detik.com 23/11/2022)
Banyak perusahaan startup digital bergantung hidup pada investor, yang mana di tengah kondisi ekonomi dunia yang mengarah ke resesi, banyak investor menarik asetnya.
Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menilai, hal ini bukan karena investor kehabisan uang dan menarik investasinya di perusahaan startup.
Menurutnya, saat ini pasar Indonesia masih merupakan pasar yang potensial dan pendanaan bukan hanya dari luar negeri saja, tapi juga banyak investasi dari dalam negeri.
Roderick mengungkapkan, PHK yang terjadi dilakukan lantaran adanya potensi resesi di masa depan. Sehingga, banyak investor yang lebih bersikap hati-hati dalam memilih investasi di perusahaan startup digital.
Dengan pemikiran yang lebih kepada masa depan dan keberlanjutan perusahaan, sehingga banyak perusahaan starup digital sulit mendapatkan dana investasi tambahan. Sehingga perusahaan startup terpaksa mengambil keputusan PHK. (Kompas.com 22/11/2022)
Pada awal keberadaan nya, bisnis yang bergerak dibidang teknologi internet ini memang menyedot publik. Bisnis ini memang terlihat menggiurkan, namun seiring berjalannya waktu bisnis ini mengalami penurunan bahkan kebangkrutan.
Aggregator layoff.fyi melaporkan bahwa secara global perusahaan Startup telah mem PHK 15 ribu karyawan nya pada bulan Mei ini. Alasannya adalah adanya penurunan dan perlambatan pendanaan sehingga dilakukan penyesuaian dan perubahan strategi bisnis.
Strategi bisnis perusahaan Startup pada umumnya yang mereka pakai adalah bakar uang, yakni mereka akan berlomba lomba menggunakan modal secara habis habisan sehingga konsumen kecanduan dan terus menerus ingin menggunakan layanan perusahaan Startup terkait dalam jangka panjang.
Modal yang mereka gunakan ini berasal dari investor dengan mekanisme investasi. Ketika sasaran pasar meningkat maka hal ini akan meningkatkan harga saham di perusahaan tersebut.
Tentu hal ini menjadi daya tarik bagi para investor akan berbondong bondong untuk menanamkan modal. Apalagi konsep investasi dalam sistem ekonomi saat ini salah satunya berupa saham, yang harga asetnya jauh melebihi nilai intrinsiknya. Sehingga ketika terjadi sentimen ekonomi seperti krisis keuangan, invasi rusia ukraina, pandemi membuat para investor berhati hati bahkan menarik asetnya.
Fenomena ini disebut Bubble burst atau ledakan gelembung, yaitu kondisi ekonomi melonjak tinggi dan disaat yang sama dibarengi dengan kejatuhan yang relatif cepat, sebab dengan melonjak nya harga aset akan menciptakan gelembung yang kemudian akan terus membesar dan bisa tiba tiba pecah saat investor menarik dananya. Imbasnya terjadi PHK massal karna perusahaan kekurangan bahkan tak memiliki dana.
Fakta demikian adalah hal yang logis terjadi dalam sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini dibangun dari sektor non riil. Sistem investasinya berbasis perjudian atau spekulasi yang diwujudkan dalam bentuk jual beli saham, sekuritas, dan obligasi di sistem pasar modal. Akhirnya pertumbuhan ekonomi memang cepat tapi petumbuhannya semu.
Pada awalnya perusahaan Startup banyak yang berkembang namun perlahan akan mati karna kekurangan modal. Karna nya jika publik masih mengandalkan sistem ekonomi Kapitalisme yang hanya mengejar keuntungan materi tanpa didukung sistem dan pendanaan yang kuat, PHK massal akan terus terjadi.
Islam sebagai sebuah Ideologi tentu mampu menyelesaikan permasalahan ini. Islam memiliki sistem sistem kehidupan yang secara praktis diterapkan dalam bentuk negara bernama Khilafah. Sistem ini akan memberi maslahat bagi umat manusia termasuk sistem ekonomi nya.
Sistem ekonomi Islam bertumpu pada sektor riil bukan non riil. Khilafah melarang dan mengharamkan sektor ekonomi non riil berkembang karna sektor ini merusak perekonomian. Sehingga seluruh bisnis yang berkembang dalam Khilafah harus bertumpu pada sektor riil.
Pengembangan bisnis ini harus memenuhi kaidah pembagian kepemilikan individu, umum dan negara. Individu tidak boleh menguasai harta kepemilikan negara seperti usyur, kharaj, jizyah, ghanimah dan sejenisnya, maupun kepemilikan umum seperti sumber daya alam.
Begitu pula sebaliknya, negara tidak boleh melarang individu mengembangkan hartanya. Individu boleh berbisnis dibidang pertanian, peternakan dan bidang ekonomi kebutuhan masyarakat.
Sistem mata uang pun akan stabil karna di back up emas sehingga nilai mata uang relatif stabil. Semua ini menjadikan sistem ekonomi Islam tahan krisis dan tidak pernah mengalami Bubble ekonomi.
Ekonomi Islam juga menuntut Khilafah wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Pengembangan sektor riil yang dikendalikan oleh Khilafah akan sangat mampu menyelesaikan permasalahan pengangguran hingga tidak ada satupun laki laki dalam Khilafah yang tidak memperoleh pekerjaan. Alhasil gelombang PHK massal akan bisa teratasi dalam Khilafah.
Wallahu'alam bish shawab.
Tags
Opini