Oleh: Salis F. Rohmah
Kaget dan miris rasanya mendengar kabar bahwa ada pelajar SD yang melayangkan surat cinta ke teman ceweknya dengan konten yang vulgar. Sontak hal viral tersebut menghebohkan para netizen sosial media. Bagaimana tidak? Tulisan anak di bawah umur tersebut diisi dengan ajakan berhubungan badan dengan kata-kata menjijikan yang tak pantas dikeluarkan oleh anak seusianya. Sungguh, hal ini menjadi peringatan darurat bagi kita semua betapa kondisi mengerikan ini terjadi pada generasi yang akan memimpin di masa yang akan datang. Bagaimana nasib masa depan bangsa jika hal tersebut tidak diubah?
Rusaknya pola pikir dan sikap generasi tidak jauh-jauh dari ideologi sekulerisme yang memimpin dunia hari ini. Disadari atau tidak, sebenarnya racun ini telah mendarah daging pada tubuh umat sekalipun di negeri mayoritas Muslim seperti Indonesia. Paham yang memisahkan antara aturan agama dengan aturan kehidupan menjadi paham yang seolah-olah benar. Padahal seharusnya umat Muslim tidak mengenal konsep yang demikian karena Islam adalah agama yang turun untuk mengatur manusia dalam segala aspek kehidupan. Termasuk hubungan manusia dengan manusia lain, seperti pergaulan, seharusnya hal tersebut diatur dengan syari'at Islam.
Sekulerisme ini justru tegak kokoh membersamai konsep liberalisme dalam aspek kehidupan masyarakat Muslim kita. Pergaulan laki-laki dan perempuan dibiarkan bebas tanpa aturan, menjadi teladan bagi anak-anak yang mereka pandai meniru fakta di sekitarnya. Belum lagi, deras arus informasi tanpa batas berada dalam genggaman anak. Meskipun beberapa akses untuk anak-anak disediakan, namun hal tersebut tidak bisa menjamin sama sekali anak-anak kita tidak dapat mengkonsumsi hal-hal negatif dalam gadgetnya. Apalagi banyak sekali iklan, film, maupun konten-konten lain yang tak senonoh berseliweran tak mudah membendung.
Sungguh segala tata aturan yang liberal ini membutuhkan negara untuk mengubah. Individu yang taat saja pasti susah payah menjaga agar racun sekuler liberal ini tidak mengenai anak-anak mereka. Masyarakat yang individual ala kapitalisme hari ini juga sepatutnya diubah agar menjadi benteng pengokoh masyarakat dari paham-paham atau _lifestyle_ style yang merusak. Aturan dan sanksi juga diperlukan bagi siapapun yang membawa ide dan perilaku liberal agar tidak mudah racun sekuler ini menyebar di tengah-tengah masyaraka.
Sekalipun dibungkus dengan paham yang seolah-olah maju bernama liberalisme, namun sebenarnya paham ini menegakkan peradaban neojahiliyah. Ya kehidupan seolah-olah modern namun yang terjadi adalah hingar bingar kehidupan tanpa batas yang merusak dan mendzalimi manusia sebagaimana sebelum Islam datang. Sungguh peradaban rusak hari ini harus diubah dengan Islam. Jika tidak peradaban ini akan terus menyengsarakan manusia tidak hanya di dunia bahkan di akhirat kelak.
Sungguh tidak ada harapan dalam peradaban sekuleris kapitalisme yang rakus dan merusak ini. Peradaban ala barat yang rusak hari ini harus segera digantikan dengan Islam. Sebagaimana dahulu Rasullulah membawa Islam dan mengubah masyarakat Arab jahiliyah menjadi mulia dengan Islam. Tentu nabi Muhammad adalah tauladan terbaik. Seharusnya kita yang mengaku beriman kepada beliau, mengikuti setia langkah beliau termasuk bagaimana beliau memimpin peradaban manusia dengan Islam. Dengan demikian terwujudlah Islam Rahmatan Lil 'Alamin.
Wallahu a'lam bishshawab.
Tags
Opini