Oleh : Dahlia
Keputusan Pemerintah Pusat dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapat banyak respons.
Bahkan, tak sedikit masyarakat merasa keberatan, sebab dinilai dapat timbulkan krisis ekonomi berkepanjangan.
Kehidupan manusia sangat bergantung dengan adanya BBM, karena manusia menggunakan kendaraan bermotor yang membutuhkan BBM sebagai bahan utama penggeraknya.
Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non subsidi tepat pada pukul 14.30, Sabtu (3/9/2022). Adanya kenaikan harga BBM ini membuat banyak rakyat makin tercekik.
Padahal sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi juga sudah berat.
Akibat dari hal ini, masyarakat dan mahasiswa berkumpul menjadi satu untuk menyerukan aksi mereka di depan gedung DPR. Untuk menanggapi aksi protes masyarakat dan mahasiswa, akhirnya pemerintah memberikan solusi praktis dengan mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai BBM (BLT BBM) senilai Rp600.000. Namun, untuk membantu rakyat yang menderita, karena BLT BBM belum tentu diterima oleh rakyat yang kurang mampu melainkan diterima oleh rakyat yang memiliki penghasilan di atas. Malah yang ada solusi praktis bikin hidup semakin miris.
Sungguh, hanya kezaliman demi kezaliman yang muncul jika menggunakan aturan manusia. Segala tipu daya dan keserakahan akan harta dunia pasti akan selalu ada.