Negeri Ini Terancam Resesi, Dana Parpol Justru Makin Tinggi



Oleh: Afid


Sebagaimana kabar yang dilansir oleh CNBC Indonesia (30/09), Presiden Jokowi, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kompak mengatakan perekonomian tahun depan makin gelap. Sri Mulyani memperkirakan ekonomi dunia akan jatuh ke jurang resesi tahun depan karena diakibatkan kenaikan suku bunga bank sentral yang sangat agresif di Amerika Serikat dan Inggris demi meredam lonjakan inflasi (CNN Ekonomi). 

Kebijakan tersebut  dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi sehingga ancaman resesi akan semakin sulit dihindari. Sebelumnya Presiden Jokowi berulang kali mengatakan kondisi ekonomi dunia makin tidak pasti. Bahkan tahun depan Jokowi mewanti-wanti bahwa kondisi  ekonomi dunia dalam “awan gelap” dan akan ada badai besar yang akan menghadang (CNBC Indonesia). 

Sri Mulyani menyatakan terdapat tiga ancaman global yang harus diperhitungkan, yaitu : pertama mengenai pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Kedua, perubahan iklim yang tidak menentu. Ketiga adalah perang Rusia dengan Ukraina yang mempengaruhi sisi energi hingga pangan  yang dibutuhkan masyarakat umum. Sementara itu, luhut menyatakan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tantangan akibat efek domino dan tensi geopolitik yang masih terus memanas dan tidak bisa diprediksi kapan berakhir. Anehnya, Indonesia semakin meningkatkan dana partai politikyang dinaikkan 3 kali lipat dari 1000/suara menjadi 3000/suara. 

Hal tersebut menunjukkan bobroknya sistem kapitalis yang lebih berpihak terhadap penguasa demi parpol yang akan menjadi kendaraan mereka dalam tahun yang akan datang. Dalam sistem demokrasi, orang yang terpilih adalah anggota partai. Parpol sendiri akan mengeluarkan dana  besar untuk kontestasi pemilu sehingga siapapun  penguasa yang menang berutang besar pada partai politik. Dan sebagai timbal baliknya penguasa akan berpihak pada partai. Sistem ekonomi kapitalis inilah penyebab terjadinya resesi. 

Resesi sendiri merupakan menurunya perekonomian negara-negara dalam dua kwartal secara berturut-turut. Resesi menyebabkan PHK secara besar-besaran karena ekonomi tak bergerak, akibatnya bertambahnya jumlah pengangguran dan kemiskinan, serta daya beli masyarakat melemah. Pondasi sistem ekonomi kapitalis dibangun dari struktur ekonomi yang semu, yaitu ekonomi sistem non ril. Ekonomi seperti ini akan menjadi bom massa yang dapat meledak sewaktu-waktu. Umat membutuhkan penguasa yang peduli dan mengurusi kebutuhan serta menjamin kesejahteraan mereka. 

Lalu sistem apakah yang diharapkan oleh umat sekarang ??
Dengan sistem Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah akan menjamin kehidupan umat sebab dalam Islam, pemimipin adalah pelindung rakyat dan orang yang dipimpinnya. Karena pemimpin kelak ia kan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, “Imam adalah raa’in (penggembala) dan dia bertanggungjawab atas rakyatnya” (HR. Bukhori). 

Kepemimpinan dalam Islam adalah tanggung jawab dunia dan akhirat, artinya ia harus megurusi keperluan dan menjaga rakyatnya, wajib menjaga agama rakyat agar berpegang teguh dalam islam. Dalam melakukan tanggung jawabnya, khalifah akan merujuk pada politik ekonomi islam yang fokus pada kesejahteraan setiap individu masyarakat. Bukan sekedar kesejahteraan negara secara makro yang ditulis dalam angka, yang nayatanya banyak rakyat mati kelaparan. Dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rakyat. 

Islam menetapkan tiga strategi kebijakan, pertama, Islam menetapkan tanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok individu berupa sandang, pangan, dan papan dengan mewajibkan setiap pria yang baligh, berakal dan mampu untuk wajib bekerja. Maka negara wajib menyediakan lapangan kerja halal seluas-luasnya , negara juga membangun iklim kondusif untuk usaha dan investasi halal. Kedua, jika individu tersebut tidak mampu bekerja karena lanjut usia untuk memenuhi kebutuhannya beserta orang-orang tanggungannya maka beban tersebut dialihkan kepada ahli waris dan kerabatnya. Ketiga, jika dengan strategi kedua kebutuhan pokok belum juga terpenuhi maka menjadi tanggung jawab negara. Negara menanggungnya dengan menggunakan harta kas dibaitul mal termasuk harta zakat. Sementara untuk pendidikan, kesehatan, dan keamanan, negara akan memenuhinya langsung yang diambil dari harta baitul mal pos kepemilikan umum.  

Sistem ekonomi islam memiliki imun kuat dalam menghadapi resesi. Ada beberapa mekanisme yang akan dijalankan oleh Khilafah. Pertama, melarang penimbunan harta (kanzul mal) yang akan menarik perputaran uang di masyarakat termasuk harta yang disimpan. Kedua, mengatur kepemilikan sebab islam melarang privatisasi sehingga aset seperti SDA tidak dikuasai korporasi. Ketiga,  menerapakan mata uang yang tidak palsu yaitu berbasis emas dan perak sehingga ekonomi stabil dan produktif. Keempat, menghentikan transaksi ribawi yang menjadi akar masalah ini. Kelima, penerapan zakat mal dalam regulasi negara, bukan untuk infrastruktur melainkan disalurkan kepada delapan kelompok yang telah diatur dalam islam. Hal inilah yang menjadikan khilafah memiliki perekonomian kuat, produktif, dan anti resesi selama 13 abad. 

Terwujudnya kesejahteraan umat yang hakiki hanya satu-satunya melalui sistem khilafah Islam, tidak seperti halnya kesejahteraan di era sistem kapitalisme hanyalah fatamorgana belaka. Institusi Khilafah Islamiyah akan mengurus rakyat dengan sebaik mungkin karena khilafah akan memenuhi kebutuhan bagi warganya dengan kualitas yang bagus serta harga yang terjangkau sebagai salah satu bentuk pelayanan Khalifah dalam memelihara umat.  Sebagai umat, kita hanya bisa memperjuangkan tegaknya khilafah. Yakinlah bahwa janji Allah akan terbukti, sesungguhnya kebenaran akan datang dan yang batil pasti lenyap.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak