Maulid Nabi Muhammad : Momentum Meneladani Kepemimpinan Rasulullah Saw




Oleh Firda Umayah


Bulan Rabiul Awal telah tiba. Umat Islam sedunia turut bergembira. Inilah bulan kelahiran Nabi Agung Muhammad Saw. Nabi akhir zaman. Nabi pembawa risalah Islam.

Rasulullah Saw adalah sosok teladan bagi umat Islam. Sebagaimana firman Allah Swt, Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik" (TQS. Al Ahzab : 21). Rasulullah Saw juga pembawa rahmat bagi alam semesta. Seperti firman Allah Swt, "Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam" (TQS. Al Anbiya' : 107). 

Keteladanan Rasulullah Saw tidak hanya berkaitan dengan akhlak beliau yang mulia. Namun ini meliputi segala aspek kehidupan. Sehingga dalam pandangan Islam, segala ucapan, perbuatan bahkan diamnya Rasulullah Saw menjadi landasan hukum dalam syariat Islam.

Begitu juga dengan kepemimpinan Rasulullah Saw dalam memimpin umat. Sejak hijrahnya Rasulullah Saw ke Madinah, Rasulullah Saw menjadi pemimpin Madinah dan menerapkan semua syariat Islam tanpa terkecuali. Penerapan syariat Islam secara keseluruhan ini menandakan bahwa Madinah telah menjadi suatu negara yang mandiri dengan sistem pemerintahan Islam.

Kepemimpinan Rasulullah Saw yang gemilang dengan syariat Islam telah membawa Madinah menjadi negara Islam yang besar yang wilayahnya meliputi seluruh Jazirah Arab saat itu. Kepemimpinan Rasulullah Saw lantas dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para Khalifah selanjutnya dengan mempertahankan penerapan sistem Islam. Hingga wilayah negara Islam mampu berjaya dengan menguasai dua pertiga wilayah dunia dan berdiri selama lebih dari 13 abad.

Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk meneladani Rasulullah Saw tidak hanya dalam perkara ibadah spiritual belaka. Namun juga harus meneladani Rasulullah Saw dari aspek memimpin umat. Diketahui bahwa Rasulullah Saw adalah sosok pemimpin yang adil yang mampu mengayomi seluruh warga negara baik itu muslim ataupun non muslim.

Keadilan kepemimpinan Rasulullah Saw juga dapat dilihat dari kuatnya tekad beliau untuk menerapkan sistem hukum dalam negara Islam. Rasulullah Saw pernah bersabda, "Demi Allah, sungguh andai Fathimah binti Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya" (HR. Bukhari).

Tak hanya itu, ketegasan Rasulullah Saw terhadap sistem hukum juga sebanding dengan kepengurusan Rasulullah Saw dalam mengurusi seluruh urusan rakyatnya. Bahkan Rasulullah Saw memerintahkan badan keuangan negara seperti Baitul Mal untuk melunasi utang kaum fakir miskin. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Aku lebih berhak atas kaum Mukmin daripada diri mereka sendiri. Karena itu siapa saja yang meninggal dalam keadaan memiliki utang maka akulah yang akan melunasi utangnya" (HR. Ibnu Majah).

Keteladanan akan kepemimpinan Rasulullah Saw juga nampak dalam urusan luar negeri. Rasulullah Saw mendakwahkan Islam ke luar wilayah Daulah (negara) Islam dengan mengirimkan para delegasi ke berbagai wilayah. Rasulullah Saw juga menyerukan jihad fisabilillah bagi para penentang Islam atau mereka yang memusuhi Islam secara nyata. 

Hingga Daulah Islam menjadi negara yang disegani, ditakuti dan memiliki wibawa yang tinggi bagi wilayah luar Daulah. Semua itu Rasulullah Saw lakukan berdasarkan wahyu semata. Hal ini juga tertulis dalam firman Allah Swt, ""Dan tidaklah apa yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya (Muhammad). Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukannya" (TQS. An Najm : 3-4). 

Sudah saatnya umat Islam meneladani Rasulullah Saw dalam segala aspek kehidupan. Mengambil semua hal yang telah beliau Saw ajarkan dan sampaikan kepada umatnya. Sebagaimana firman Allah Swt, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya" (TQS. Al Hasyr : 7). Wallahu a'lam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak