Tunjangan Manis Hari Tua? Hanya Utopis




Oleh : Ummu Ahnaf

Syarief menerangkan PNS merupakan unsur penyelenggara negara yang memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Sehingga mereka sangat layak mendapatkan apresiasi di hari tuanya. Ia menegaskan pensiunan PNS bukanlah beban negara sebagaimana tendensi yang berulang kali disampaikan pemerintah. DetikFinance.Com. Minggu, (28/08/2022).

Jika kita di amati dengan cermat sistem yang diterapkan saat ini, maka kita akan mendapati bahwa dalam sistem demokrasi - kapitalis ini, tidak ada yang namanya kesejahteraan bagi setiap individu, terciptanya ketenangan, stabilitas, dan ketinggian peradaban. Wacana kesejahteraan bagi seluruh rakyat seolah harapan yang abstrak dalam sistem demokrasi ini. Sekelompok elit lebih dimanjakan dengan mengorbankan banyak orang.

Masih ingatkah kejadian dimana seorang guru honorer dengan usia yang sudah lanjut meninggal gara-gara mengikuti tes PPPK.

Dukacita mendalam dirasakan para guru honorer K2 maupun non-K2 di tengah tahapan seleksi PPPK tahap II 2021. Guru honorer K2 sepuh bernama Imas Kustiani (53), meninggal dunia pada Rabu, 8 Desember 2021, sebelum mengikuti seleksi PPPK tahap 2.
RIAUPOS.COM. Kamis, (09/12/2021).

Ajal memang perkara ketetapan yang telah Alloh SWT tetapkan. Tetapi disini tergambar jelas bagaimana perlakuan sistem demokrasi ini, kepada abdi negara. Seorang guru yang jelas dengan ikhlas mengabdi pada negara untuk mencerdaskan anak-anak bangsa justru di berikan gaji yang sangat jauh dari kata layak.

Nasib Guru Honorer Kerjaan Serius Gajinya Main-main," tulis akun tersebut. Akun TikTok itu memperlihatkan rincian honor perbulannya. Mulai dari kepala lab. IPA yang dibayar Rp150.000, mengajar selama 6 jam Rp120.000, Wali Kelas Rp45.000. IDXChannel.Com. (26/08/202).

Dan jika jaminan hari tua hanya diberikan kepada individu yang menyandang PNS lalu bagaimana nasib guru honorer?. Guru honorer terombang-ambing nasibnya, sebuah kata yang diharapkan, yaitu kesejahteraan rakyat makin hari makin terasa sebagai hal yang utopis di sistem kapitalisme saat ini.

Dana pensiun sebagai tunjangan dihari tua merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh individu, baik guru, karyawan , maupun pekerjaan lainnya. Baik negeri maupun swasta. Dan negara harusnya memberikan fasilitas tunjangan di hari tua tanpa melihat status setiap individu. Tidak membedakan antara guru honorer ataupun PNS dan lainnya.
Negara harus melakukan pendataan yang jelas dan teliti agar memungkinkan terbentuknya suatu akumulasi dana yang dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan penghasilan peserta program pada hari tua.


Islam mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan hari tua sebaik mungkin. Pendirian dana pensiun dapat dipandang sebagai pengamalan terhadap sebagian ajaran ekonomi Islam tentang penghormatan terhadap mereka yang menjalani hari tua. Pemanfaatan dana pensiun sebagai tunjangan dihari tua merupakan suatu hal yang tepat dan sangat dibutuhkan. Dengan adanya dana pensiun, diharapkan dapat membantu kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.

Konsep Islam

Ternyata Islam juga memiliki konsep kesejahteraan yang jauh lebih bagus dibanding konsep-konsep ekonomi Barat. Konsepnya pun telah diterapkan dengan baik, mulai dari zaman Rasulullah Saw. sampai para khalifah penggantinya. Kesejahteraan dalam pandangan Islam bukan hanya dinilai dengan ukuran material saja; tetapi juga dinilai dengan ukuran nonmaterial; seperti, terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral, dan terwujudnya keharmonisan sosial.

Dalam pandangan Islam, masyarakat dikatakan sejahtera bila terpenuhi dua kriteria: pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat; baik pangan, sandang, papan, pendidikan, maupun kesehatannya. Kedua, terjaga dan terlidunginya agama, harta, jiwa, akal, dan kehormatan manusia. Dengan demikian, kesejahteraan tidak hanya buah sistem ekonomi semata; melainkan juga buah sistem hukum, sistem politik, sistem budaya, dan sistem sosial.

Hanya dengan diterapkan Islam kaffah saja maka masyarakat bisa sejahtera. Tentu saja aturan ini bukan berasal dari manusia tapi dari pencipta manusia, yaitu Allah SWT. Maka, manusia, alam semesta serta kehidupan akan jaya hanya dengan sistem Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Khilafah.

Wallahu a’lam bishshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak