Oleh : Mauli Azzura
Tak terima anak dijewer sampai nangis, ibu di Medan polisikan tetangga. Polisi menetapkan seorang wanita berinisial NA (30) yang menjewer anak tetangganya berkali-kali sebagai tersangka. NA merupakan seorang dokter. Aksi NA sedang menjewer anak kecil berkali-kali terekam CCTV kemudian viral. NA juga sudah dilaporkan oleh orangtua korban ke Polrestabes Medan. (Detiknews.com 31/08/2022)
Hubungan baik sesama manusia menjadi minim di era kapitalisme, bahkan antar tetangga saja harus berurusan dengan polisi hanya karena masalah sepele.
Manusia hidup selalu berdampingan, khususnya dalam bermasyarakat dan bertetangga. Tentu akan banyak hal yang akan didapatinya , baik dalam hal keburukan maupun kebaikan. Dalam hal lain , masyarakat islami adalah masyarakat yang didalamnya plural namun segalanya tunduk pada hukum syara'.
Erat kaitan dengan dakwah dan masyarakat, kita telah melewati tahapan Muhawalah al-Mukhatabah. Itu artinya kita mampu memberi pengaruh besar terhadap lingkungan sekitar. Pengaruh politis khususnya, adalah dengan memberikan pemahaman mengenai kepedulian akan kepemimpinan islam.Sudah terbukti keberhasilan dakwah kita menelurkan orang-orang yang mampu menjaga siyasah dakwah dengan terus mengopinikan islam sebagai ideologi dan arti kebangkitan yang hakiki.
Selain itu tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga kita lebih tahu keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan kepada kita untuk berbuat baik kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan maslahat yang begitu besar.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (HR Bukhari-Muslim).
"Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim." (HR Ibnu Majah).
Benturan peradaban sudah pasti sebuah keniscayaan yang akan hadir dihadapan kita. Hanya saja bagiamana kita mengambil peran dakwah di tengah-tengah umat yang komplek terlebih telah bercokol penyakit wahn juga tsaqofah asing uang menjauhkan umat dari kebenaran islam.Berbagai penyimpangan akidah akan ada dalam setiap langkah dakwah , oleh karenanya kesiapan kita sebagai pengemban dakwah adalah hal yang paling penting untuk memberikan amunisi pada setiap lisan yang akan mencerahkan mereka tanpa ada pertumpahan darah , melaknkan ghozwul fikr dan pergolakan pemikiran.
Pada hakikatnya tetangga adalah pintu dari dakwah kita , dengan adanya mereka interaksi dakwah akan terjadi, yang nantinya bersama umat ,kebangkitan islam akan terwujud ,dan dengan itu pula kekufuran yang menghadang dakwah akan sirna bersamaan dengan perubahan taraf berfikir masyarakat dari berfikir kufur menjadi islami.
Wallahu a'lam