Oleh : Ummu Hanif, Pemerhati Sosial Dan Keluarga
Kaum muslimin perlu bergembira, karena bisa menyambut kembali datangnya tahun baru Islam, yakni tahun baru hijriah. Banyak ahli sejarah yang menyampaikan bahwa, tahun baru hijrah diawali dengan hijrahnya Rosulullah ke Madinah. Hijrah Nabi Muhammad saw. merupakan momentum sejarah yang sangat penting dan menentukan bagi tegaknya peradaban Islam yang agung di muka bumi.
Setelah kurang lebih 13 tahun Rasulullah saw. berdakwah di Makkah, ternyata banyak penolakan serta penentangan dakwah yang sangat keras dari berbagai tokoh dan masyarakatnya. Upaya “thalabunnushroh” atau meminta perlindungan dari tokoh masyarakat, agar mereka melindungi dakwah Islam dan menjadikan wilayah mereka sebagai pusat peradaban Islam, telah dilakukan. Ternyata tokoh – tokoh masyarakat menolak ajakan Rasulullah saw., mulai dari cara yang halus hingga kasar.
Berbagai upaya dan momentum dimanfaatkan oleh Rasulullah saw., tidak terkecuali momentum musim haji. Saat haji, Makkah banyak didatangi oleh tokoh berpengaruh dari berbagai wilayah. Secercah harapan muncul setelah Rasulullah saw. mendakwahi enam orang Suku Khazraj dari Yatsrib (Madinah) yang sedang menunaikan ibadah haji. Mereka kembali ke Yatsrib dan menceritakan keislaman mereka kepada kaumnya. Berawal dari ini, Rosulullah melihat bahwa Madinah adalah tempat yang prospek perkembangan dakwah. Dan akhirnya hijrah ke Madinah Bersama para sahabat.
Sejak tiba di Madinah, Rasulullah saw. memerintahkan para sahabat membangun masjid sebagai tempat salat, berkumpul, bermusyawarah, dan mengatur berbagai urusan kaum muslim sekaligus memutuskan perkara yang ada di antara mereka. Rasulullah Saw. juga mengadakan perjanjian dengan Yahudi dari Bani Dhamrah, Bani Mudlij, Kafir Quraisy, Penduduk Ailah, Jarba dan Adzrah.
Selain mengangkat wali, untuk membantu mengurus berbagai urusan kaum muslim, Rasulullah saw. juga mengangkat amil (kepala daerah setingkat bupati atau wali kota). Dalam bidang hukum, Rasulullah saw. mengangkat kadi (hakim) untuk memutuskan perkara hukum di tengah masyarakat. Rasulullah saw. juga sangat memperhatikan berbagai fungsi administrasi.
Jadi, sejak tiba di Madinah, beliau telah mendirikan Daulah Islam. Negara tersebut dijadikan pusat pembangunan masyarakat yang berdiri di atas fondasi yang kokoh dan pusat persiapan kekuatan yang cukup untuk melindungi negara dan menyebarkan dakwah.
Dari sini kita bisa belajar, bahwa esensi tahun baru hijriah adalah menjaga pelaksanaan Islam secara menyeluruh, baik aspek individu, bermasyarakat dan bernegara. Bahkan, Rosulullah memilih hijrah ke Madinah, daerah yang dipandang layak menjadi titik berdirinya Negara Islam. Maka, moment tahun baru hijriah ini kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk memperjuangkan tegaknya Islam. Diembannya Islam oleh kaum muslimin dalam segala aspek kehidupan. Wallahu a’lam bi ash showab.