SCBD Bukan Sekedar Gaya, Tapi Harus Taat

Oleh : Dahlia


Para remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok (SCBD), akhir-akhir ini ramai menjadi sorotan publik terkait kegiatannya. Dengan gaya nyentrik, berjalan di ruas jalan zebra cross daerah SCBD ( Sudirman Central Business District ) di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Selatan menuai berbagai tanggapan dan sudut pandang. 

Ada yang menilainya dengan pujian dan sisi yang positif, serta ada juga yang menilainya dengan sudut pandang yang negatif dan cibiran. Bahkan ada juga yang mengambil hikmah dengan mix sudut pandang, agar tidak sekedar mencibir tapi ada pelajaran yang bisa diambil dari suatu fenomena tersebut. 

Adapun cibiran baik dari segi fashion yang dinilai alay, ada juga yang memuji bahwa mereka mengangkat brand local tetapi yang cukup tidak seimbang dengan naiknya pengunjung dan kawasan ini adalah bertambah juga sampah yang ada. Jumlah sampah di kawasan ini adalah 7 meter kubik per hari, maka  Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta menerapkan sanksi sosial untuk menyapu jalanan sehingga sampah bisa berkurang dan menjadi 4 meter kubik per hari. (metro.tempo.co ) 

Instagram @quranreview juga mencoba mengambil hikmah dengan memandang mereka dengan pandangan bahwa mereka manusia yang memilki tingkatan keinginan, begitupun dr. Tirta yang mengganggap bahwa kita pernah jamet ( jajal metal/jawa metal a.k.a berlagak keren ) pada masanya. 

Semua berhak berpendapat dengan sudut pandangnya masing-masing, namun bagaimanakah kita sebagai seorang yang memiliki potensi akal bersikap? 

Kita Harus Sesuai Aturan-Nya
Bukan keras untuk memukul, ataupun lembek untuk dipatahkan namun kita  mencoba tegas pada diri kita sebagai manusia yang berprinsip dengan sandaran yang sudah seharusnya menjadi sandaran kita untuk hidup, yaitu aturan dari Al Khaliq ( Sang Maha Pencipta ). 

Hidup ini terlalu singkat untuk sekadar gaya dengan ketenaran dunia, kita harus berdaya dengan tujuan dan keridaan dari Allah SWT. Standar kehidupan kita dengan menentukan mana yang baik dan buruk, harus sesuai dengan aturan Allah SWT bukan standar kita sebagai manusia yang lemah dan terbatas. 

Allah mengatur bukan untuk membebani kita, namun aturan Allah adalah sebagai petunjuk dan peringatan agar kita selamat hidup di dunia ini. Karena Yang Maha Mengetahui atas Manusia adalah Pencipta Nya saja, dan manusia bisa mengakses aturan Allah dari Al Qur’an dan Hadits yang shahih. Allah memberikan aturan pada manusia baik hubungannya dengan pencipta, dengan manusia lainnya dan dengan dirinya sendiri secara lengkap dan komprehensif. 

Adapun tentang trend fashion adalah fenomena yang memiliki jangka waktu  tentang busana dan gaya terutama anak muda yang sedang kita bahas, dan ini hubungannya adalah dengan diri kita sendiri terhadap pakaian. Maka, pakaian yang Allah atur dan ridai sesungguhnya adalah pakaian takwa yang aturannya adalah menutup aurat bukan sekedar gaya. Bukan tidak bisa berekspresif sehingga seolah tidak bisa menemukan jati diri sendiri, karena sesungguhnya kita hanya sedang kehilangan identitas kita sesungguhnya. 

Masa muda akan kita pertanggungjawabkan, dan melejitkan potensi di masa muda bukan sekedar untuk menjadi keren pada pandangan manusia, keren lah dengan taat pada aturan Allah dan banggalah dengan Islam. Karena dengan Islam kita kembali pada jati diri kita sehingga kita bukan menjadi pemuda yang sekedar ikut gaya-gayaan, namun pemuda yang berprinsip yang berharap selamat di dunia dan akhirat. 

Wallohu’alam...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak