Perintah Memakai Hijab Dianggap Perundungan, Siswi SMAN 1 Banguntapan Mengadu ke ORI




Oleh : Eneng pustianah ilham
Ibu rumah tangga, Pacet - Kab. Bandung.

Seorang siswi SMAN 1 Banguntapan DIY diduga depresi dan enggan kembali masuk sekolah setelah mengalami "perundungan" oleh guru BK disekolahnya, guru tersebut memerintahkan ia mengenakan hijab namun ia merasa belum siap, karena merasa tertekan dan terpojok atas peristiwa itu akhirnya ia mengadu ke ORI. Menurut Yuliani anggota dari persatuan orang tua peduli pendidikan (sarang lidi) DIY mengenakan hijab adalah hak asasi manusia sehingga tidak bisa dipaksakan, jadi peristiwa yang menimpa siswi tersebut sudah bisa dikatakan sebagai tindakan perundungan karena memaksa seseorang mengenakan hijab.

Sungguh disesalkan peristiwa ini terjadi di negeri yang mayoritasnya adalah muslim, tanpa diperintahkan pihak sekolah atau guru pun menggunakan hijab wajib dilaksanakan bagi setiap wanita muslimah yang sudah baligh. 

Berkaca dari peristiwa ini kita bisa ambil pelajaran bahwa untuk menciptakan generasi yang hebat dan taat syariat sulit terwujud selama paham-paham sekularisme masih ada baik di lingkungan rumah, sekolah ataupun yang lainnya. Sebagai orang tua kita harus senantiasa memberikan pemahaman syariat agama kepada anak kita, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan jangan sampai mereka buta akan aturan agamanya sendiri.

Sudah sewajarnya sekolah menanamkan nilai-nilai kebaikan pada setiap muridnya, janganlah kita beranggapan bahwa semua itu berlebihan atau pemaksaan justru dengan seperti itu artinya sekolah sedang menjalankan fungsi yang sesungguhnya.

Inilah bukti dahsyatnya sekulerisme merusak nilai-nilai agama dan mental para generasi muda, mereka asing dengan agamanya sendiri dan dengan aturan yang diperintahkan Tuhannya. Jika saja sebagai orang tua kita sudah mengenalkan dan mengajarkan ajaran agama dengan baik kepada anak-anak sedari dini maka ketika mereka sudah baligh tidak lagi merasa risih dan terasing dengan aturan agamanya sendiri. Bagaimana bisa dikatakan memakai hijab adalah hak asasi ?

Padahal justru jelas-jelas itu adalah syariat yang harus dilaksanakan, dan bagaimana bisa pula seorang muslimah malu mengenakan pakaiannya sendiri dan memilih bangga dengan mengenakan pakaian kaum jahiliyah. Semua ini tidak bisa lepas dari stigma yang dimunculkan dimasyrakat bahwa pakaian menjulur yang menutup aurat adalah pakaian orang arab, pakaian gurun pasir sehingga kita merasa tidak pantas dan tidak sepadan mengenakannya di negeri ini. Sungguh sekulerisme telah mengakar dan meracuni pemikiran generasi kita saat ini. Astaghfirullaah ... Benarlah kita akan menjadi kembali terasing. 

Dapat kita simpulkan bahwa sekeras apapun kita berjuang tapi jika institusi pemerintahan dan negara masih menerapkan Sistem Sekuler maka perjuangan kita akan sangat terasa berat, satu-satunya solusi bagi problematika umat saat ini adalah segera wujudkan Daulah Islam dan tegakkan khilafah, agar tidak ada lagi syariat Islam yang dipermainkan seperti yang terjadi saat ini. Wallahu a'lam bish shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak