Oleh : Keysa Neva
SCBD begitu biasanya masyarakat menyebut tempat yang kini sedang digandrungi kawula muda untuk spending free time menonton pertunjukan outfit murah yang menurut slogan mereka murah namun tak murahan, murah namun tetap berkelas.
Istilah SCBD sedang menjadi buah bibir yang tak bisa dilepaskan dari istilah Citayam Fashion Week. Bahkan tagar #SCBD dan #CitayamFashionWeek tak henti-hentinya menjadi trending di tik tok. SCBD sendiri merupakan singkatan dari Sudirman Central Bussiness Districk sedangkan Citayam adalah nama daerah di Jakarta Pusat di perbatasan Depok dan Kabupaten Bogor.
Lokasi CFW tepatnya di Dukuh Atas telah mendapat titik khusus lokasi di google maps dikarenakan daerah tersebut sedang viral sehingga banyak sekali masyarakat dari berbagai daerah yang ingin menuju tempat tersebut.
Tak tanggung-tanggung, artis papan atas tanah air juga ada yang mencuri tempat di CFW. Muncul juga artis-artis baru yang keluar sebagai ikon CFW.
Event tersebut menimbulkan kemacetan karena kerumunan warga yang telah memakan jalan ditambah lagi ajang pamer OOTD tersebut menjadikan zebra cross sebagai panggungnya. Setelah menuai polemik akhirnya event tersebut ditutup permanen oleh pemerintah setempat.
Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID (24/07/2022) Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta langsung para anak-anak yang berkumpul di acara Citayam Fashion Show, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, membubarkan diri pada pukul 22.00 WIB, kemarin. Menurutnya, hal itu untuk membiasakan disiplin waktu, mengingat hampir semuanya masih pelajar SD, SMP, hingga SMA.
Acara tersebut dihadiri kebanyakan oleh muda mudi kalangan pelajar. Mereka yang notabennya adalah seorang remaja pastinya menginginkan penyaluran effort semangat muda mereka. Namun sayang, sekulerisme pendidikan hari ini telah menggiring mereka untuk hidup dalam dekapan liberalisme, menganggap agama dan ilmu tak dapat disatukan dan Masing-masing memiliki tempatnya sendiri.
Hal tersebut mendorong mereka meluapkan kobaran jiwa muda mereka pada acara unfaedah tersebut, beralibi bahwa CFW adalah wadah bagi para pemuda yang ingin berkarya. Namun, ajang pamer tersebut malah menjadi pabrik kekerasan seksual, sebab aurat dipertontonkan secara vulgar dan ikhtilat tak dapat dihindari. Peraturan jam malam pelajarpun seolah menjadi angin lalu bagi penonton maupun kontestan.
Pandangan Islam dalam Berkarya
Islam tak pernah melarang manusia untuk berkarya. Syariat yang turun dari Pencipta manusia tentunya memahami betul karakter manusia itu sendiri. Dalam berkarya Islam memberikan batas-batas demi kebaikan diri manusia, seperti larangan membuat yang serupa makhluk hidup demi menjaga akidah, larangan berkarya yang menyerupai hadharah selain Islam demi menjaga kemurnian ajaran Islam, larangan berkarya dengan mengeksploitasi tubuh wanita demi menjaga kehormatan wanita dan hubungan antara lawan jenis, dan lain-lain.
Islam memiliki adab dalam berkarya sebagaimana perkataan Sultan Abdul Hamid II "Aku bukan musuh para seniman; yang aku perangi adalah mereka yang menghilangkan adab dari seni".
Ajang Unjuk Diri Seorang Muslim
Syariat Islam telah melarang segala praktik yang menimbulkan madhorot sebagaimana CFW yang menimbulkan banyak dampak negatif. Di sisi lain, remaja muslim (sahabat sighor) juga pernah melakukan ajang unjuk kemampuan diri. Adalah Samuroh bin Jundub dan Rafi', keduanya menunjukkan kemampuan diri demi meraih kemuliaan hakiki, jannah Ilahi.
Di usia 15 tahun keduanya meminta izin kepada Rasulullah Saw. untuk mengikuti perang Uhud. Namun Rasulullah Saw. tidak mengizinkan mereka berdua sebab mereka masih terlalu dini untuk mengikuti perang.
Abu Rafi' membela anaknya dan mengatakan bahwa anaknya punya modal kekuatan untuk perang, yakni memanah. Akhirnya Rasulullah mengizinkan Rafi'. Mendengar Rafi' dibolehkan ikut perang Samuroh tidak terima, ia mengatakan pada Rasul bahwa jika ia bertarung pedang dengan Rafi' ia akan menang karena keunggulannya. Akhirnya Samuroh dan Rafi' bertanding unjuk kekuatan. Dan ternyata benar, bahwa Samuroh lebih kuat dari Rafi'. Akhirnya Rasul membolehkan keduanya untuk ikut perang.
Begitulah seorang muslim yang seharusnya berorientasi akhirat yang kekal bukan dunia yang fana. Tidak terlena dengan kenikmatan dunia yang akan hilang, seperti pakaian dan gemerlap semu dunia lainnya. Tunjukkan identitas hakikimu wahai remaja muslim!.
كل من عليها فان و يبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام
Semua yang ada di bumi itu akan binasa , tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (TQS Ar-Rahman : 26-27)
Tags
Opini