Oleh : Mauli Azzura
Akhir-akhir ini viral seorang yang dikenal dengan Pesulap Merah menghebohkan jagat media sosial. Ia viral karena membongkar penipuan oleh seseorang yang berkedok perdukunan. Pesulap Merah banyak mengetahui tentang ilmu perdukunan karena ia juga mempelajarinya. Nah dari ilmu yang ia pelajari inilah akhirnya ia dapat mengetahui ternyata banyak orang yang melakukan penipuan berkedok dukun sakti.
Bahkan ada dukun yang menggunakan kedok agama melakukan penipuan tersebut. Keberhasilan Pesulap Merah membongkar kasus penipuan dalam dunia perdukunan inilah yang kemudian menjadi ramai dibicaran orang di media sosial, akhirnya banyak stasiun TV bahkan banyak pemilik kanal youtube yang mengundangnya untuk klarifikasi dan menceritakan apa yang diketahui oleh Pesulap Merah. Ternyata selama ini banyak para dukun yang melakukan penipuan guna memanfaatkan pasien yang datang kepadanya. (Bondowoso.network.com 10/08/2022)
Apa yang kita tanam itulah yang kelak kita petik, kebaikan akan berbuah manis sebaliknya keburukan akan berbuah pahit. Seperti halnya sebuah dakwah. Dakwah adalah sebuah aktivitas yang baik. Maka menyebarkannya, menyeru dan mengajak seseorang untuk sebuah kebaikan ( taat kepada syari'atNya) tidak boleh disembunyikan.
من دل على خير فله مثل أجر فاعله
“Barangsiapa menunjukkan pada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Bukhari)
Ketika kita mendapatkan kebaikan, maka segera tularkan kebaikan itu pada lingkungan kita. Islam diturunkan penuh dengan kebaikan, jika kebaikan yang didapat kita sembunyikan, bagaimana orang lain bisa mendapatkan kebaikan itu? Karenanya teruslah menampakan menebar kebaikan. Karena yang Allah kehendaki adalah menyelamatkan seluruh umat.
Keadaan maupun kondisi dakwah seringkali berubah- ubah. Kadang kita ditempatkan pada keadaan masyarakat yang serta merta mendukung aktivitas dakwah kita. Kadang juga kita dalam keadaan masyarakat yang menentang dari pada seruan kepada kebaikan.
Baik dalam keadaan masyarakat yang mendukung maupun sebaliknya, tentunya kita sebagai pengemban dakwah, baik dalam keadaan tertekan maupun tidak, akan terus menerus melakukan aktivitas dakwah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”( HR. Muslim no. 1893 )
Aktivitas dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia.Maka jangan sekali - kali kita meninggalkan aktivitas tersebut.Sesungguhnya akan kita dapatkan pahala yang besar di dalamnya.
Wallahu a'lam Bishowab