Gaza Merana, Perlu Adanya Pembebasan!



Oleh: Krisdianti Nurayu Wulandari 


Gaza, sebuah nama yang tidak asing lagi untuk kita dengar. Sudah seringkali zionis Israel melancarkan serangannya ke wilayah ini. Gaza adalah benteng terakhir masyarakat Palestina menghadapi Tiran. 

Tepatnya di hari Jum'at, 5 Agustus 2022 Israel kembali menyerang Gaza. AFP melaporkan korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina pun bertambah menjadi 44 orang, termasuk 15 anak-anak.  (CNN Indonesia,)

Militer Israel menyebut kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza adalah untuk operasi pembersihan dan pencegahan terhadap kelompok jihad Islam di daerah itu. (CNN Indonesia)

Seperti dikutip dari  Aljazeera, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mengatakan operasi pencegahan diperlukan karena informasi bahwa kelompok jihad Islam merencanakan serangan ke wilayah mereka. 

Aqsa Working Group dalam keterangan, meminta para pemimpin dunia dan seluruh komunitas internasional dituntut untuk merespon kedzaliman ini dengan nyata. "Tidak sekedar gimmick diplomatik apalagi standar ganda, memberikan kecaman tapi terus menjalin hubungan mesra dengan Zionis. Atau mengutuk, memberi sanksi, dan memboikot Rusia atas invasi ke Ukraina tapi membiarkan kedzaliman Zionis di Palestina. (Republika.co.id)

Masalah Gaza tentunya menjadi masalah kita bersama. Terutama bagi umat Islam secara keseluruhan. Gaza, disanalah rumahnya para pejuang. Allah telah memilih orang-orang yang terpilih untuk dijadikan sebagai pundak demi menyelamatkan tanahnya umat Islam.

Tentu, sebagai saudara seiman dan seakidah sudah seharusnya kita membela saudara-saudara kita. Ikut menyuarakan kepada dunia bahwa ini adalah persoalan yang serius. Tetapi, dunia seakan bungkam ketika persoalan ini kembali menyeruak. Israel dengan sombongnya kembali melancarkan serangannya ke Gaza. Membuat dalih opini seakan mereka yang menjadi korban. 

Sungguh ini merupakan tindak kedzaliman yang sangat luarbiasa dan perilaku mereka sangat melukai perasaan umat Islam. Berkali-kali mereka menyerang dan berkali-kali juga dunia bungkam. Para penguasa negeri-negeri Islam banyak yang mengecam tapi tak mampu untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Bahkan justru menjadi pengkhianat dengan tetap menjalin hubungan baik dan normalisasi dengan Israel. 

Perlu kita pahami bahwa  sampai saat ini untuk mempertahankan hegemoninya terhadap dunia Islam, Barat dan Yahudi tetap menjaga sekularisme dan ide-ide turunannya yang lain termasuk nasionalisme. Nasionalisme inilah yang membuat sekat antara negeri-negeri Islam. Sehingga akan sulit untuk membuat umat Islam kembali bersatu. Sepertihalnya persoalan di Palestina. Para penguasa negeri muslim tidak mampu untuk mengirimkan militernya untuk membebaskan Palestina lantaran nasionalisme. 

Sebab ide nasionalisme inilah yang menjaga perpecahan yang telah diciptakan pada umat Islam serta menghalangi bangkitnya kekuatan Islam dan tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah. 

Dengan Khilafah sebagai penjaganya, maka umat akan terlindungi dan tentunya persoalan Palestina bisa segera diselesaikan. Adanya Khilafah semakin memperkokoh kesatuan umat Islam. Negara akan memenuhi hak-hak warga negaranya dengan sempurna dan dengan seadil-adilnya baik muslim maupun non muslim. 

Oleh sebab itu, perjuangan pembebasan Palestina adalah suatu hal yang sangat penting. Dan itu tidak akan bisa diakhiri tanpa adanya Daulah Islam. Untuk itu, perjuangan menegakkan kembali Daulah Islam dengan dakwah merupakan hal yang sangat mendesak yang harus kita lakukan. Tidak hanya untuk membebaskan Palestina, tetapi juga umat Islam secara keseluruhan. Terutama untuk melanjutkan kehidupan Islam di tengah dunia. Wallaahu A'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak