Oleh : Tusriani
Jakarta Selama lebih dari dua minggu terakhir, Fenomena Citayam Fashion Week berhasil menyita perhatian publik. Berbeda dengan acara fashion week pada umumnya, Citayam Fashion Week diikuti oleh para anak muda yang berasal dari Citayam, Kabupaten Bogor. Dari Citayam, mereka datang ke kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Semula mereka hanya datang ke Jakarta untuk ‘nongkrong’. Lantas, beberapa content creator datang ke Dukuh Atas untuk mewawancarai mereka. Ada yang menanyakan soal kisah asmara, ada pula yang menanyakan tentang cita-cita mereka. Dari situlah kemudian ketenaran mereka bermula.
Siapa sangka, video-video wawancara tersebut kemudian viral di media sosial. Ini karena jawaban para remaja Citayam itu masih polos sehingga mengundang tawa warganet. Beberapa remaja Citayam yang kerap menjadi sorotan adalah Jeje ‘Slebew’, Bonge, Kurma, dan Roy. Menariknya, mereka datang ke Citayam dengan dandanan yang tak biasa lho.
Inspirasi Fashion Pilihan Remaja Citayam Fashion Week
Kehadiran Citayam Fashion Week ini pun bahkan bikin sebagian masyarakat penasaran dengan inspirasi fashion yang dipilih para remaja Citayam. Hal ini membuktikan, jika aksi remaja Citayam yang melenggang seperti model profesional bukanlah satu-satunya alasan masyarakat untuk menyaksikan Citayam Fashion Week. Mereka juga menikmati outfit nyentrik yang digunakan Kurma.
“Aku beli baju, celana, sama jaket ini di Racun Shopee Citayam yang ada di aplikasi Shopee. Soalnya model baju-bajunya cocok di aku dan banyak diskonnya. Jadi, aku bisa ganti-ganti baju yang keren terus setiap hari,” jelas Kurma, salah satu ikon Citayam Fashion Week, Selasa (2/8/22).
Jadi Angin Segar Pecinta Fashion Street
Keberadaan Citayam Fashion Week seolah menjadi angin segar bagi para pencinta fashion street. Apalagi remaja yang turut meramaikan Citayam Fashion Week kini tak lagi hanya berasal dari Citayam. Sebagian juga berasal dari daerah-daerah lain yang disebut dengan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok)..
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta langsung para anak-anak yang berkumpul di acara Citayam Fashion Show, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, membubarkan diri pada pukul 22.00 WIB, kemarin. Menurutnya, hal itu untuk membiasakan disiplin waktu, mengingat hampir semuanya masih pelajar SD, SMP, hingga SMA.
“Sebelum pukul 22.00 WIB sebaiknya sudah di rumah. Ini bagian untuk mencegah kekerasan, pelecehan terhadap anak. Karena angka kekerasan meningkat, prostitusi daring juga meningkat,” kata Riza di akun instagramnya, dikutip Ahad (24/7/2022).
Dia menambahkan, pihaknya akan terus mencarikan tempat lain bagi anak-anak yang ingin melakukan fashion week, agar tidak dilakukan di zebra cross Dukuh Atas. Utamanya, saat ada hak pejalan kaki atau pengguna jalan raya lain yang juga terhalang kebebasannya.
Miris sekali ketika ada berita viral tentang anak muda yang keluar dari jalur fitrah nya, hal ini diciptakan untuk apa? Apalagi pemuda adalah perubahan peradaban suatu negara, namun saat ini generasi muda kebanyakan gaya, lupa dengan negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak generasi terjebak dengan kehidupan have fun, yang buat mereka nyaman, apalagi sesuatu yang bisa dibikin konten lalu menghasilkan cuan, pasti mereka berbondong-bondong mengikuti tren tersebut dan kita semua ialah korban dari kezaliman sistem sekuler kapitalisme.
Yang mana sekularisme adalah perpisahan agama dari kehidupan yang orientasi hidupnya ialah materi-materi dan materi tanpa memandang syariat islam dan agama dianggap jadi urusan pribadi.
Sedihnya lagi sangat minim sekali orang tua yang mendidik anaknya dengan Islam, contohnya ketika mereka diwawancara mengenai niat shalat kebanyakan remaja lupa bahkan tidak tahu niat shalat lima waktu, ini menunjukkan bahwa mereka tidak pernah mengerjakan rukun Islam.
Kita sebagai seorang muslim seharusnya menghentikan kerusakan pemuda-pemuda di zaman sekarang dan menuntun mereka untuk tetap berada di jalan Islam. Sangat disayangkan bahwa dunia ini telah merusak dan yang menjadi pemicu utama kerusakannya adalah pemuda. Dan anehnya ketika ada kerumunan laki-laki dan perempuan berlenggak-lenggok di tengah jalan, memamerkan busananya yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran, ini jelas mengganggu pengendara umum dan justru disupport oleh Pemda setempat.
Artinya ada yang salah di negeri ini, putra-putri kita di lingkungan yang sakit. Padahal Islam melarang laki-laki menyerupai perempuan dan sebaliknya, dalam sebuah hadits disebutkan "Allah melaknat perempuan yang mengenakan pakaian laki-laki dan laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan". Namun justru di zaman saat ini banyak pemuda-pemudi yang menerapkan hal itu, laki-laki yang memakai pakaian perempuan berjalan berlenggak-lenggok tanpa rasa malu.
Citayam fashion week adalah produk demokrasi dan bukti nyata perusakan dan pembajakan potensi generasi yang terjadi secara sistematik. Seharusnya negara mengeluarkan kebijakan dengan perubahan arah orientasi dan pembinaan generasi. Perubahan mendasar dan menyeluruh, itu menuntut pemberlakuan Islam, supaya menutup semua pintu penyebaran nilai, aturan dan perilaku liberal. Haram bagi negara mengambil untung dari perilaku liberal rakyat yang dilabeli kreativitas dan menjadi jalan keuntungan bagi kaum kapitalis. Wajib bagi negara menutup semua celah kerusakan perilaku generasi
Beda sekali dengan penguasa sistem Islam terbukti mampu melahirkan pemimpin berjiwa periayah, sehingga akan memastikan setiap kebijakannya membawa kemaslahatan untuk rakyat.
Generasi yang dihasilkan khilafah itu tidak sibuk dengan urusan pribadi mereka sendiri, orientasi hidup mereka untuk kemuliaan Islam dan membantu umat. Generasi seperti ini tidak lepas dari sistem pendidikan yang diterapkan syekh atha' bin Kholil di dalam kitabnya yang berjudul usus at ta'lim fi daulah Al khilafah (dasar-dasar pendidikan negara khilafah) yang menjelaskan kalau menyusun kurikulum harus memperhatikan dua tujuan pokok pendidikan :
1. Membangun kepribadian Islam agar anak-anak memiliki pola pikir dan pola sikap sesuai dengan Islam, berupa aqidah, pemikiran dan perilaku Islam. Ini akan ditanamkan ke dalam akal dan jiwa anak didik sehingga anak-anak paham tujuan hidup dan mampu menyelesaikan masalah mereka dengan tepat.
2. Mencetak ulama-ulama yang ahli dari setiap aspek kehidupan baik ilmu keislaman seperti ijtihad fiqih kodi dan lain-lain. Maupun ilmu terapan seperti teknik kimia fisika kedokteran dan lain-lain, sehingga mereka akan tumbuh menjadi sosok problem solver di tengah-tengah umat.
Generasi khilafah terbiasa ngomongin masalah umat sejak dini, urusan negara bukan barang antik yang jarang disentuh. Mereka bersiap menjadi pemimpin peradaban, salah satu bukti Muhammad Al Fatih imam Syafi'i dan masih banyak lagi.
Pendidikan dalam khilafah termasuk kebutuhan dasar publik, khalifah bakal menanggung seluruh biayanya dari pos kepemilikan umum yaitu Baitul mal.
KHATIMAH
Demikianlah tata aturan liberal dalam sistem demokrasi, sangat ironis jika generasi muda muslim tidak punya jati diri. Mereka akan sangat mudah ikut arus tanpa tahu cara kembali ke jalan lurus. Kegagalan membina generasi muda adalah kerugian jangka panjang, harusnya mereka dijaga dari hantaman ide-ide kufur agar kiprah mereka menjadi amal sholeh dan berubah pahala, tidak terseret perbuatan yang tidak berguna.
Firman Allah subhanahu Wa ta'ala,
artinya "Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang yang yakin." (QS. Almaidah: 50).
Juga sabda Rasulullah Saw "Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut".
Dan terdapat hadis Rasulullah Saw dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Nya yaitu pemimpin yang adil pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu Wa ta'ala semasa hidupnya..."( HR Bukhari -Muslim)
Allahu'alam bish shawab
Tags
Opini