Oleh : Nurfillah Rahayu
( Forum Literasi Muslimah)
Viralnya Pesulap Merah Indonesia yang sedang ramai dibicarakan karena keberaniannya untuk membongkar praktik dukun berkedok agama.
Pria dengan nama asli Marcel Radhival itu tidak hanya membongkar praktik dukun, tapi juga trik sulap lewat konten-konten YouTube-nya.
Kemudian disisi lain ramai pemberitaan tentang seorang dukun bersertifikat meminta bantuan kekuatan gaib. Tujuannya, untuk melawan Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Dilansir dari suarakaltim.id / 7 Agustus 2022, “Dukun bersertifikat meminta bantuan kekuatan gaib untuk melawan Marsel Radhival alias Pesulap Merah karena pernyataannya dinilai menghina dukun,”
Warganet yang melihat unggahan itu lantas ramai memberikan tanggapan. Banyak dari mereka yang menghujat dan menghina aksi dukun bersertifikat tersebut.
“Keliatan go***knya,” singkatnya.
“Mari kita lihat, apa benar ilmu perdukunan itu memang jitu?,” tanyanya.
“Dukun aja ada ijazah anj*r,” sahutnya.
“Dukunnya terakreditasi BAN-PT dikti ,” sambatnya.
“Go***g yg percaya dukun,” singgungnya.
“Mari kita lihat,” terangnya.
“Masih percaya yg kek gini ??? ,” timpalnya.
“Baru tau dukun main tiktok,” lanjutnya.
“Bikin sertifikat mah gampang tinggal pake photoshop ,” tulisnya.
Sistem kapitalisme yang ada sekarang jelas sekali memberikan banyak kesempatan kepada masyarakat untuk berbuat syirik apalagi menjadikan dukun itu sebagai salah satu mata pencaharian.
Padahal dalam Islam jelas sekali bahwa hal itu dilarang.
Seperti sabda Nabi SAW berikut ini :
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari” (HR. Muslim).
Dan Firman Allah dalam surat An Naml yang artinya :
“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”…” (QS An Naml ayat 65).
Sudah saatnya umat butuh pemimpin Islam yg menegakan Khilafah. Karena Khilafah Merupakan satu-satunya solusi berbagai permasalahan umat.
Islam menjadikan penjagaan akidah umat, bukan semata tanggung jawab pilar individu, tetapi butuh pilar masyarakat yang akan senantiasa melakukan ammar ma’ruf nahi munkar. Dan terlebih lagi butuh pilar Negara, yang paling berperan secara efektif dalam upaya preventif dan kuratif dalam penjagaan akidah umat.
Wallahu a’lam bishowab