Oleh : Eka Ummu Hamzah
(Pemerhati Masalah Publik)
Kasus bunuh diri dari kalangan pelajar kembali terjadi,kali ini yang menimpa calon mahasiswa, hingga mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi ataupum anak muda yang sedang mendapatkan persoalan hidup, baik percintaan ataupun ekonomi, sosial dan yang lainnya. Seperti halnya yang terjadi oleh mahasiswa berinisial BH sempat berkeluh kesah soal kuliahnya selama 7 tahun yang tak kunjung selesai dan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Dilansir oleh Kompas.com 15 Juli 2020, atau yang terjadi oleh Dena yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri dan tidak lulus dalam ujian tersebut, dirinya nekat untuk mengakhiri hidupnya dengan mudah (Hops.ID. 13 Juli 2022)
Melihat dari perkembangan anak muda saat ini, yang berpikir bahwa semua permasalahan hidup dapat selesai ketika mengakhirnya dengan bunuh diri. Melengkapi sekian banyak kasus yang menimpa dunia pendidikan dan para pelajar. Dapat dilihat bagaimana ketidak kokohan akidah para pelajar menjadikan mereka insan-insan yang lemah mentalnya dan pendek cara berpikir. Dengan model sistem pendidikan yang berasas materialistis, yang melahirkan generasi atau peserta didik yang rapuh secara mental. Tidak dapat membendung anak muda yang berperilaku tidak sesuai dengan syariat.
Dalam sistem demokrasi-kapitalis, pola hubungan pendidikan menyesuaikan dengan proses industrialisasi. Mengarah pada kepentingan dagang atau politik, dalam dunia perdagangan sendiri hanya berasas pada mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, ini yang selalu ditanamkan dalam jiwa-jiwa para pemuda. Wajar jika pelajar yang dihasilkan adalah orang-orang yang berkarakter sekuleris, hedonis, materialis, individualis, dan pragmati. Tidak menilai suatu perbuatan itu akan berdampak setelahnya (dipertanggung jawabkan di akhirat).
Potret suram ini menunjukkan bahwa sistem saat ini telah gagal mencetak generasi-generasi tangguh yang akan mengubah peradaban dunia menjadi peradaban yang gemilang. Kenyataannya global pendidikan saat ini sangat jauh berbeda dengan sistem pendidikan Islam jika diterapkan. Sejarah telah mencatat betapa cemerlangnya pendidikan saat sistem lslam digunakan untuk mengatur seluruh lini kehidupan. Selama 1300 tahun menjadi peradaban unggul yang memayungi dunia dengan barbagai kesejahteraan dan keagungan. Kemajuan pendididkan pada masa keemasan peradaban lslam bahkan telah terbukti menjadi rujukan peradaban lainnya.
Tujuan dari pendidikan lslam sendiri tidak hanya mencetak generasi yang hanya mampu menguasai berbagai ilmu kehidupan seperti sains, matematika, teknologi dan lain-lain. Tetapi juga membangun kepribadian lslam, sehingga menghasilkan peserta didik yang kokoh keimanannya dan mendalam pemikiran lslamnya.
Permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan saat ini adalah fakta yang harus di atasi. Solusinya adalah penerapan sistem pendidikan lslam yang sudah terbukti. Hal ini melalui negara yang menjadikan lslam sebagai ideologi dan syariat lslam sebagai dasar peraturan segenap aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan.
Wallahu 'alam
Tags
Opini