Beban Orang Tua Semakin Berat dengan Mahalnya Biaya Perguruan Tinggi




Oleh : Yunisa Azizah
Pemerhati Remaja

Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Sepertinya istilah ini hanya sebuah kalimat yang tak dapat terealisasikan seperti seharusnya. Sebagaimana kita ketahui sekarang bahwa biaya pendidikan yang cukup besar menjadikan orang tua akan berpikir ulang untuk memberikan anak-anaknya Pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Hal ini terpaksa diterima dan membuat orangtua harus bekerja keras lebih ekstra lagi untuk dapat memberikan pendidikan terbaik demi anaknya. Ditambah dengan biaya kebutuhan yang semakin melonjak membuat para orang tua sangat terbebani seperti BBM, Gas, listrik dan bahan pokok lainnya yang semakin meroket ditambah dengan kebutuhan dalam dunia pendidikan yang pasti tidak sedikit. Dimana seharusnya setiap manusia berhak menikmati pendidikan secara nyaman dan tanpa harus ditakuti oleh biaya tapi malah sebaliknya kita akan sangat terbebani jika kita masih ingin menikmati pendidikan sampai ke jenjang lebih tinggi.

Wakil ketua komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengakui jika memang biaya kuliah di tanah air saat ini masih sangat terbilang mahal. Dede Yusuf mengungkapkan banyak orangtua tak melanjutkan studi kuliah sang anak lantaran benturan biaya. Ia pun mengakui bahwa biaya biaya mahal tersebut tidak cukup tertutupi dengan sejumlah program pemerintah baik dari beasiswa maupun Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Ungkap Dede saat berbincang, Sabtu, (30/7/2022).

Dampaknya membuat orangtua enggan untuk memberikan pendidikan kepada anak hingga jenjang perguruan tinggi. Konsultan Pendidikan dan Karir Ina Liem menyampaikan, penyebab mahalnya biaya masuk jalur seleksi mandiri di Universitas disebut karena beberapa universitas negeri tengah didorong untuk berbadan hukum (dikutip dari www.kompas.com) Makin beratnya beban pembiayaan PT kerena komersialisasi pendidikan.
Dalam sistem kapitalis inilah pendidikan juga dijadikan sebagai ajang bisnis. Dimana seharusnya masyarakat tidak perlu dipusingkan dengan mahalnya biaya pendidikan karena negara lah yang seharusnya berkewajiban untuk memberikan fasilitas pendidikan untuk setiap warga negaranya guna dapat mencerdaskan anak bangsa. Dengan melihat kenyataan seperti itu memberikan pengaruh kepada anak-anak bahwa lebih baik mereka tidak melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan lebih memilih bekerja guna membantu perekonomian keluarga. Semua kondisi ini jelas mendorong makin lunturnya pandanga terhadap Perguruan Tinggi sebagai sumber ilmu dan penghasil ilmuwan bergeser pada pandangan materialistik.
Mahalnya biaya kuliah bisa diselesaikan bila negara menerapkan aturan islam secara kaffah, sistem khilafah akan menerapkan hukum syariat baik dalam tatanan politik dan ekonominya. Dalam tatanan politik, negara berperan tegas sebagai penanggung jawab dan pelaksana langsung pengelolaan pendidikan. Negara tak akan melemparkan tanggung jawab kepada swasta ataupun masyarakat. Adapun secara ekonomi, negara menerapkan sistem ekonomi islam sehingga mendapat sumber pemasukan negara untuk pembiayaan pendidikan tinggi. Biaya pendidikan akan diambil dari pengelolaan kepemilikan umum dan kepemilikan negara dan semua diatur dalam mekanisme baitul maal. Pendidikan merupakan kebutuhan primer masyarakat yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara. Negara akan memastikan seluruh rakyat mendapatkan pelayanan tersebut baik miskin atau kaya, pintar atau tidak, muslim atau non muslim. Semuanya dilayani dan diberi kemudahan akses. Hanya khilafah yang mampu memberikan kesempatan kepada setiap warga untuk mendapatkan pendidikan terbaik.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak