Sekularisasi Menggerogoti Anak Negeri



Oleh : Ummu Fairuz


Tidak bisa dimungkiri, perkembangan teknologi yang begitu pesat tentunya membawa efek positif maupun negatif. Sangat disayangkan memang, beberapa konten yang berisikan hal-hal negatif begitu marak bermunculan. Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan konten TikTok sosok wanita berhijab yang tengah berjoget sambil mempertontonkan bagain dadanya. Video tersebut menjadi viral hingga mengundang kecaman dari pengguna media sosial maupun publik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla SPdI mengatakan betapa pentingnya menutup aurat. (Serambinews.com) 

Aurat merupakan bagian tubuh yang harus ditutupi baik bagi laki-laki ataupun perempuan muslim. Namun meskipun mayoritas muslim, menutup aurat sangat begitu miris.

Banyak sekali kita lihat baik laki-laki ataupun perempuan sudah banyak yang berani membuka auratnya. Apalagi melihat para pemuda sekarang sudah sangat mengkhawatirkan. Lebih banyak aktifitas yang tidak berfaedah, berjoget tanpa rasa malu, tidak bisa menjaga kehormatan perempuan dan lain sebagainya.Tak hanya itu bahkan banyak kalangan pemuda terjerat oleh narkoba, free seks, miras.

Rupanya itu adalah bagian dari strategi memerangi kaum muslimin. Selain itu, Barat terus meluncurkan berbagai langkah untuk menjauhkan umat dari agama Islam. Salah satunya ada serangan 5F yaitu Fun, Food, Fashion, Film, Financial. 

Fun adalah kesenangan. Remaja banyak yang foya-foya, konsumtif, dan melakukan hal yang membuat dirinya senang tanpa melihat bahwa hal tersebut bertentangan dengan atau tidak.Food adalah makanan.Tentu banyak sekali jenis makanan pada saat ini yang tingkat kehalalnya diragukan meskipun sudah berlebel halal dari MUI. Sehingga umat Islam masih merasa khawatir bilamana ada makanan yang tidak halal masuk dalam tubuhnya. Jelas bahwa umat islam tidak hanya sebatas halal tapi juga toyib. 

Serangan berikutnya adalah fashion. Cara berpakaian masa kini yang serba memperlihatkan bentuk tubuh. Pakaian ala artis korea yang menjadi idola para anak muda zaman sekarang. Muslimah yang seharusnya menutupi aurat,  namun akhirnya mereka terbawa arus oleh tren yang akan menjauhkan pemuda terhadap agamanya.

Disisi lain juga ada film yang disukai oleh para pemuda. Namun sayang, tontonan tidak jadi tuntunan. Ada banyak bahaya di balik film yang disajikan. Baik dari film tidak senonoh bisa terakses oleh siapa saja dan lain sebagainya. Serangan terakhir berkaitan dengan financial (keuangan). Para generasi bangsa disuguhi dengan berbagai hal yang mempermudah mereka untuk bisa menghasilkan uang sebanyak-banyaknya tanpa melihat halal atau haram atas perbuatan yang dilakukannya. 

Begitulah segilintir fakta yang menimpa kaum pemuda. Seharusnya pemuda adalah estafet kepimpinan dan agen perubahan. Namun sayang, apalah daya hari ini potensi pemuda dibajak. Sekulerisme-Liberalisme nyatanya telah merusak kaum pemuda. Segala yang merusak sejatinya harus di hilangkan dan dimusnahkan. Dan diganti dengan aturan lain yang akan merubah kembali kaum pemuda menjadi pemuda yang bertakwa seperti dimasa Rosulullah Saw dan para sahabat.

Jika kita menengok kehidupan para pemuda pada masa keemasan. Islam tidak hanya sebatas menjalankan ibadah ritual saja, tetapi menjadikan Islam sebagai aturan hidup yang sempurna. Walhasil, tercetak para pemuda hebat. 

Seperti Muhammad Al Fatih, penakluk Konstantinopel. Di usianya yang sangat  muda beliau berhasil sebagai penakluk Konstantinopel. Hadis tersebut akhirnya dibuktikan dengan pemuda hebat ini. 

Jika ingin mengembalikan peran pemuda seperti di masa Islam, maka tidak ada cara lain dengan kembali kepada sistem Islam. Terbukti, selama kurun waktu 13 abad lamanya mampu mencetak para pemuda yang bertakwa dan berdakwah menyebarkan ide-ide Islam ke seluruh penjuru dunia.

Pemuda yang senantiasa memiliki aqidah yang kuat, taat pada segala perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya, terdepan dalam membela agamanya.  Tidak hanya itu, mereka juga dibekali tsaqofah yang utuh. Dengan begitu, peran pemuda sebagai agen perubahan dapat terwujud.

Sudah semestinya kita campakkan sistem Sekularisme-Liberalisme yang secara nyata tampak kerusakannya. Oleh karena itu, agar kehidupan ini senantiasa dinaungi keberkahan, maka harus kembali pada aturan Ilahi Rabbi. 

Wallahu a'lam bishshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak