Potret Srilanka, Bukti Kegagalan Sistem Ekonomi Kapitalis



Oleh : Afid


Perekonomian Srilanka memburuk akibat ulah penguasa dengan menumpuk hutang sebesar 51 miliar US dollar dari IMF. Untuk membayar bunga dari hutangnya saja tidak mampu, bahkan mata uang Srilanka kian terperosok sampai 80 persen. Hal ini mengakibatkan pada mahalnya biaya impor sehingga negara tidak mampu mengimpor bahan bakar minyak, gas elpiji dan lainnya.

Kondisi ini diperparah dengan tarikan pajak yang sangat besar disepanjang sejarah Srilanka mengakibatkan investor kesulitan dalam meminjam dan membayar dana dari bank, diperparah dengan sibuknya korupsi yang dilakukan pejabat sehingga memperburuk kondisi ekonomi. Penguasa hidup bermewah-mewahan, Sementara rakyat kelaparan menyebabkan kekacauan politik di Srilanka. Bahkan PBB sendiri mengatakan 9 dari 10 keluarga penduduk Srilanka kesulitan mencari makanan. 

Sebanyak 3 juta penduduk hanya bergantung pada sumbangan kemanusiaan agar bertahan hidup. Alih-alih membantu rakyatnya, pemerintah Srilanka memperpanjang hari libur kerja menjadi 3 bulan agar rakyatnya menanam makanan sendiri. Lalu dimana peran negara, hanya memberikan solusi sementara ??

Dalam sejarah peradaban kapitalisme, ada beberapa  negara yang pernah mengalami kegagalan bayar utang ke  luar negeri.  Contohnya, negara Nigeria, Zimbabwe, dan Pakistan yang tidak mampu membayar hutang kepada China. Akibatnya negara tersebut kehilangan kepercayaan dari investor berdampak pada kekacauan pasar saham kapitalisme. Lembaga keuangan tidak mampu mengantisipasi hal tersebut. 

Selain itu, juga berdampak pada rakyat kecil sebab pabrik-pabrik dalam negeri tutup dan berhenti produksi sehingga sepenuhnya menjadi impor dalam mencukupi kebutuhan negara. Negara hanya mengandalkan impor, sementara ekspor sudah berhenti. Rakyat kecil kesulitan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga terjadilah tindakan kriminalisasi seperti kerusuhan, penjarahan, maupun kekerasan. 

Adanya hutang luar negeri merupakan dampak buruk dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Hutang luar negeri digunakan sebagai senjata politik negara-negara kapitalis kepada negara lain untuk memaksa kebijakan. Tujuan utama hutang luar negeri tidak lain untuk keuntungan dan eksistensi mereka sendiri. Sehingga negara dunia ketiga yang terjajah secara ekonomi tidak bisa keluar dari jeratan hutang yang sangat berbahaya. 

Suatu negara yang memilih hutang luar negeri berarti mereka akan tunduk pada negara pemberi pinjaman tidak lain mereka menyerahkan kedaulatan kepada lembaga-lembaga penjajahan internasional. Bagi mereka yang menghendaki kebaikan bagi negaranya, maka dengan melihat dan mengkaji sistem islam sebagai jalan keluar yang haqiqi dan sudah seharusnya kita sebagai umat islam turut berjuang bersama untuk mengembalikannya. 

Lalu bagaimana solusi islam dalam menghindari jeratan hutang luar negeri sebagai tipu daya negara-negara kapitalisme yang akhirnya hanya menyengsarakan rakyat. Ada hal-hal pokok menurut islam agar terhindar dari jeratan hutang negara kapitalis, yakni sebagai berikut:
1. Memastikan negara bebas dari sistem riba dalam bentuk apapun sehingga tidak ada tumpukan bunga hutang.
2. Menghindari terlibat dalam pasar uang yang rentan rusak dan berefek pada perekonomian nasional.
3. Memiliki prinsip menjadi negara berdaulat dan mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam. Sehingga hasil pengelolaan sumber daya alam digunakan kemaslahatan publik dan bukan milik swasta.
4. Membuat pengawasan para pejabat publik agar tidak bermain dengan kebijakan publik dan menghindari deal korupsi antara penguasa-pengusaha.
5. Secara tegas negara berlepas dari lembaga internasional yang membawa agenda penjajahan. Hal  ini dapat dicapai jika negara memiliki kemandirian dan kekuatan militer negara yang kuat.
6. Memegang prinsip efisiensi anggaran dengan audit yang ketat.

Hal itu akan terwujud dengan tegaknya kembali penerapan syariat Islam yang kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Sebagai umat, kita hanya bisa memperjuangkan tegaknya Khilafah. Yakinlah bahwa janji Allah akan terbukti, sesungguhnya kebenaran akan datang dan yang batil pasti akan lenyap.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak