Phobia pada Islam yang Sempurna




Oleh : Ni’mah Fadeli
 (Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)



Aksi Tanggap Cepat (ACT) mengejutkan publik dengan adanya dugaan penyelewengan dana donasi korban kecelakaan Lion Air pada Oktober 2018 silam. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa ada dugaan dana donasi yang terkumpul di ACT digunakan untuk kepentingan pribadi para pengurus yayasan. Selain juga ada indikasi dana donasi tersebut dipakai untuk kegiatan terlarang. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir sekitar 300 lebih rekening yang dikelola ACT. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan berdasarkan kajian dan database, uang ACT diduga mengalir ke kelompok teroris Al Qaeda. (Kompas.com, 11/07/2022).

Selain ACT, berita mengejutkan lainnya adalah kasus pelecehan yang dilakukan oleh Moch. Subchi Azal Tsani atau Mas Bechi terhadap sejumlah santriwati di Pesantren Shiddiqiyah, Jombang. Wakil Ketua Komnas HAM Amirudin meminta aparat penegak hukum khususnya kepolisian untuk menerapkan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara maksimal dalam mengadili Mas Bechi. (detiknews, 10/07/2022).

Dua berita mengejutkan yang menyangkut keburukan umat Islam viral secara bersamaan . Meski dua kasus tersebut memang sangat mengecewakan dan tidak sepatutnya dilakukan oleh muslim maupun lembaga yang menangani dana umat namun tentu ini membuat kita berpikir, mengapa berita kurang elok yang berkaitan dengan Islam sering kali menjadi sangat gencar menjadi topik pembahasan? Kasus belum selesai diusut namun dugaan demi dugaan yang mengarah kepada kelompok teroris tertentu sudah dilontarkan.

Menurut Direktur An Nasr Institute For Strategic Policy, Munawarman SH ada suatu agenda yang tersusun rapi dengan alur dan strategi yang dibuat oleh musuh-musuh Islam untuk menggiring opini bahwa Islam akan selalu berkaitan dengan radikal, intoleran, terorisme dan semacamnya. Strategi yang dilakukan diantaranya adalah mendorong media untuk mempublikasikan kesalahan tokoh atau pengelola pesantren seperti korupsi, kemunafikan, dan berbagai tindakan tidak bermoral lain yang memang tak layak dilakukan oleh seorang muslim. Para musuh Islam juga berusaha mengaitkan tokoh atau pengelola lembaga kemanusiaan Islam dengan kelompok yang di cap sebagai teroris agar masyarakat tak lagi menyumbangkan dananya.

Upaya massif mendiskreditkan Islam yang dilakukan bangsa barat tak lain karena adanya Islamophobia. Musuh-musuh Islam takut akan kebangkitan Islam yang akhir-akhir ini memang semakin berkembang dengan banyaknya dakwah Islam secara berkelanjutan. Bangsa barat khawatir Ideologi kapitalisme sekuler yang menjadi andalannya akan ditinggalkan. Saat ini Islam memiliki jumlah pengikut terbanyak kedua di dunia. Kesadaran bahwa hanya Islam yang sempurna mengatur segala hal semakin disadari banyak orang.

Islam bukan agama ritual yang hanya mencakup ibadah pada Sang Pencipta. Islam adalah sistem lengkap yang didalamnya terdapat aturan baik untuk diri pribadi, masyarakat, negara bahkan alam semesta. Kelengkapan aturan tersebut tentu karena Islam bersandar pada Al Qur’an yang adalah firman Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, pencipta alam dan seluruh isinya.

Islam juga berpatokan pada sunnah Rasullulah Muhammad, utusan Allah untuk menyampaikan kebenaran kepada seluruh umat manusia agar tak salah arah dalam mengarungi kehidupan. Islam sempurna, jika penganut Islam berbuat keburukan maka itu adalah karena belum menjalankan syariat Islam seutuhnya. Maka Islamophobia adalah sesuatu yang sangat tidak beralasan.

Sebagai umat Islam maka tak sepatutnya kita termakan konspirasi bangsa barat. Sudah saatnya umat Islam bersatu agar tak mudah terombang-ambing dengan propaganda musuh. Umat Islam harus bersatu dalam ketakwaan dan senantiasa menjalankan kehidupan sesuai syariat Islam dalam segala bagian. Aturan yang digunakan adalah syariat Islam dan hukuman yang akan diberikan jika ada kemaksiatan juga berdasar syariat Islam.

Hal yang tentu sangat umat Islam rindukan yaitu mencapai masa kejayaan seperti ketika sistem Islam masih berkuasa sehingga musuh-musuh Islam tak berani berbuat sekehendaknya. Ketika Islam digunakan sebagai sistem yang mengatur negara maka rahmat akan tercurah ke seluruh dunia karena Islam rahmatan lil alamin, rahmat untuk semesta alam.

Wallahu a’lam bishawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak