Oleh : Bunda Wiwi
(Praktisi Pendidikan)
Manusia yang diberi amanah oleh Allah sebagai khalifah di bumi ini, haruslah bersyukur dan menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Hal ini berlaku bagi siapapun, entah dia muda ataupun tua, yang kaya atau pula yang miskin
Menjalankan amanah dari Allah azza wa jalla adalah merupakan bentuk ketaatan kita sebagai hamba Allah. Yakni menjalankan kehidupan ini dengan tetap menegakkan syariatNya.
Ada pula yang menjalankan kehidupan ini dengan melanggar perintah Allah. Mereka tidak paham akan tujuan hidupnya, sehingga mereka menjalani kehidupan ini sekehendak hati nya saja. Dan ketika ujian hidup menghampirinya mereka akhirnya mengambil jalan pintas.
Seperti yang di lakukan oleh oknum pemuda ini. Berawal dari kiriman di akun Twitter @utbkfess, sender atau pengirim menyampaikan bahwa adiknya yang saat itu sedang menunggu pengumuman kelulusan masuk perguruan tinggi, memiliki nazar jika ia benar diterima di PTN impiannya ia akan memberi santunan untuk anak yatim. Jika ia tidak lolos pun, ia pun memiliki nazar lainnya. Si kakak mengetahui nazar itu.
Setelah mengetahui hasil kelulusan si kakak khawatir dengan keadaan adiknya tersebut. Ternyata dia tidak lulus masuk ke PTN yang diimpikannya. Di perparah lagi dengan sikap sang pacar yang memberikan dorongan untuk bunuh diri. (Hops.Id,13/7/2022).
Kemudian ada lagi kasus yang lainnya sebelum ditemukan tewas gantung diri, mahasiswa yang berinisial BH, sempat berkeluh kesah soal kuliahnya yang sudah 7 tahun tidak kunjung selesai . Mahasiswa ini , skripsinya tidak kunjung selesai hingga putus asa dan akhirnya bunuh diri. (Kompas.com, 15/7/ 2022)
Dari fakta-fakta tadi sungguh miris sekali. Pemuda yang sejatinya memiliki peluang untuk meraih segala cita-citanya, malah melakukan hal yang bodoh untuk mengaakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Sampai-sampai menginginkan kematian kerena ditimpa mala petaka, dan tidak siap menerima kenyataan yang sesungguhnya.
Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah saw. Bersabda: “Jangan ada seorang dari kamu yang menginginkan mati , kalau ia baik mungkin akan bertambah kebaikannya, dan kalua ia jahat mungkin ia akan bertobat “(HR.Bukhari dan Muslim).
Jadi janganlah menginginkan kematian apalagi dengan cara bunuh diri, berdoa ingin cepat diambil nyawapun tidak boleh, sebab bila kematian sudah menjemput putuslah semua amalnya. Dan bagi seorang mukmin dengan dipanjangkannya umurnya tidak membawa sesuatu melainkan kebaikan.
Dalam mengarungi kehidupan ini, setiap individu pasti akan mendapat berbagai rintangan, entah dalam perekonomian, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim kita harus memiliki mental yang tangguh, yang selalu berpegang teguh pada Allah azza wa jalla.
Dalam pandangan Islam pemuda atau pelajar yang bernazar bunuh diri adalah haram hukumnya, karena nazar ini berkaitan dengan kemaksiatan, sebagaimana hadis nabi berikut ini.
“Tidak sah nazar dalam hal-hal yang berbentuk kemaksiatan kepada Alla” (HR. Muslim).
Saat ini kecenderungan bunuh diri di tengah masyarakat apalagi di kalangan remaja terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab mereka berani mengakhiri hidup nya beragam, ada yang gagal dalam menyelesaikan skripsi, putus cinta, tidak masuk PTN yang diinginkan, ini menjadikan mereka depresi dan putus asa.
Jika kita hendak mencermati, hal ini terjadi dikarenakan kondisi remaja yang rapuh disertai emosi yang masih labil ditambah pergaulan mereka yang bebas, tanpa memiliki batas yang jelas, justru ini membuat remaja tidak mau berpikir secara mendalam, tentang tujuan hidupnya, maka wajar mereka hanya berpikir pendek saja, ketika menghadapi sebuah masalah.
Inilah buah dari penerapan sistem sekuler saat ini. Sistem sekuler telah mempengaruhi kehidupan masyarakat wabil khusus kaum muda. Sistem ini memisahkan agama dalam kehidupan. Tujuan kehidupan nya hanya mendapatkan kesenangan materi tanpa memandang sebuah perilaku tersebut halal atau haram. Sistem sekuler ini telah membuat masyarakat semakin tertekan kehidupannya, dan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kebutuhan kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya.
Selain itu sistem sekuler ini melahirkan generasi yang bebas, sebebas-bebasnya tanpa mengindahkan hukum syara. Sistem ini menghilangkan peran negara sebagai penjaga dan pelindung rakyatnya. Dan tentunya yang menjadi korban atas pengabaian tersebut adalah generasi penerus bangsa ini. Terbayang jika remaja nya rusak dan rapuh akan menjadi seperti apa negri ini kedepannya.
Sungguh sangat disayangkan, kapitalisme dan sekularisme telah menjerat dan mempengaruhi bangsa ini. Maka satu-satunya solusi adalah Kembali menerapkan sistem Islam secara Kaffah, karena aturan yang dibuat berasal dari Allah SWT, yang tentu nya akan mampu menyelesaikan semua permasalahan yang di hadapi oleh umat.
Sistem Islam akan mampu melahirkan para pemuda yang kuat dan tanggung, Karena negara akan menyediakan dan memberikan pendidikan dengan berasaskan aqidah Islam. Sehingga para pemuda memahami tujuan hidup mereka yakni untuk beribadah kepada Allah semata. Mereka pun akan memiliki keimanan yang kuat dan siap mengarungi medan kehidupan ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan.
Wallahua’alam bi shawab
Tags
Opini