MyPertamina, Cara Paksa Konsumsi BBM Mahal




Oleh : Eneng pustianah ilham, ibu rumah tangga, Pacet - Kab. Bandung.

Lagi lagi kebijakan pemerintah terhadap suatu permasalahan tidak memberikan solusi, kali ini mengenai BBM yang harganya semakin selangit dan mencekik, harga pertamax yang sebelumnya hanya 9 ribu rupiah naik menjadi 12.500 untuk perliternya, adapun pertalite stok nya dibatasi dan sulit didapatkan, sekalipun ada kita harus mengantri panjang untuk mendapatkannya, jadi mau tidak mau kita harus mengorbankan waktu atau membeli pertamax saja yg memang sangat jauh lebih mahal agar tidak memakan waktu karena mengantri. Tidak ada pilihan.

Dalam hal ini, pemerintah seperti halnya penjual yg mematok harga kepada pembeli, sanggup bayar silahkan, tidak sanggup ya sudah tinggalkan. Rakyat dianggap seperti konsumen, dan pemerintah berperan sebagai produsen yg menciptakan suatu barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kemampuan sikonsumen, dengan begitu, banyak keuntungan yang bisa diraup darinya. Dalam hal ino kita tidak lagi diayomi sebagai rakyat oleh pemerintahnya. BBM naik, pajak naik, TDL naik, bahan baku makanan naik, minyak goreng naik, begitulah yang terjadi didalam sistem kapitalis. Yang kuatlah yang akan bertahan sementara yg lemah harus mengalah menerima pahitnya kenyataan.

Ditengah kebingungan rakyat akan naiknya harga BBM, justru pemerintah memberlakukan kebijakan yg tak kalah membuat rakyat semakin panik dan heran, mereka harus dipersulit lagi dengan aturan baru yaitu pembelian BBM harus melalui aplikasi, apakah ini solusi ? Tentu bukan, ini adalah sebuah kesulitan baru karena tidak semua pengguna BBM mampu mengakses aplikasi, dan tidak semua juga dari mereka paham dan terbiasa dengan hal seperti ini. Bukanlah hal yg tepat rasanya menghadirkan penyelesaian seperti ini. Justru yang ada adalah keuntungan yg akan terus mengalir kepada si pemilik aplikasi, karena diakses oleh jutaan rakyat indonesia. Siapa lagi yg diuntungkan? Mereka adalah bukan rakyat.

Seharusnya pemerintah memberikan solusi yang efektif, menunjang kepentingan rakyatnya, memenuhi kebutuhannya. Bukan mengambil keuntungan dari setiap barang yg dibutuhkan rakyat, jadi fungsi pemerinta disini impoten sebagai pengayom dan pelindung. Sungguh miris keadaan negeri kita saat ini, semoga semua peristiwa yang terjadi mengingatkan kita bahwa sistem apapun yang dibuat dan dirancang oleh manusia pada dasarnya adalah rusak, yang layak kita perjuangkan adalah sistem kehidupan yang sudah diatur oleh Allah SWT., yang tertuang dalam Al Qur'an dan Al Hadist, begitupun dalam pemerintahan dan kepemimpinan, Rasulullah sudah mengajarkan kita bagaimana caranya memimpin suatu negara dan meriayah ummatnya. Maka memperjuangkan kembali Khilafah Islam menjadi sesuati yang wajib sampai Khilafah benar-benar terwujud.
Wallahu a'lam bish shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak