My Pertamina, Bentuk Pemaksaan Ala Kapitalis



Oleh: Sumeilina, S. Pd



PEMBATASAN pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar dengan menggunakan aplikasi atau website MyPertamina akan diberlakukan mulai 1 Juli 2022.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menyampaikan ,masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar.

Per 1 juli kemarin pemerintah resmi menetapkan aturan untuk mendaftarkan diri di aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM jenis pertalite dan solar dan hal ini tentu saja cukup membuat gaduh ditengah-tengah masyarakar, serta masyarakat pun dibikin heran pasalnya masalah BBM naik saja belum tuntas solusinya ehh ditambah lagi kebijakan baru yang justru menjadi sebuah permasalahan baru. Kebijakan ngawur yang tak dipikirkan dengan matang, karena tidak semua masyarakat paham kecanggihan teknologi jelas saja hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri, bahkan tak banyak yang memilih tidak membeli daripada harus pusing mendaftarkan diri yang terbilang rumit. 

Beginilah aturan yang dilahirkan dari sistem Demokrasi tak memikirkan keadaan rakyatnya namun materilah yang menjadi tujuan utama. Ini adalah salah satu dari sekian banyak bukti nyata bahwa Kapitalis jelas memeras rakyat melalui kebijakan-kebijakan yang keluar dari nalar manusia, karena hal inilah masyarakat seolah sudah pasrah dengan segala kebijakan yang ada karena merasa tak ada power atau kekuatan untuk melawan, masyarakat memilih diam pasrah daripada harus berurusan dengan pemerintah yang tak kunjung memberi solusi dari setiap permasalahan. 

Semua hal dan permasalahan yang terjadi saat ini tentu saja Islam ada solusinya, dimana ketika didalam sebuah negara yang menerapkan sistem Islam, negara akan mengambil alih semua kekayaan alam baik itu minyak bumi, batu-bara, hingga kekayaan lainnya, semua diambil alih oleh negara dan dikelola oleh negara untuk selanjutnya dapat dinikmati oleh setiap lapisan masyarakat, tentu saja tidak semahal di negeri Demokrasi dengan sistem kapitalis semua kekayaan alam dikuasi oleh asing dan aseng yang jelas tujuan mereka adalah mendapatkan keuntungan yang banyak. 

Rasul sendiri telah mengingatkan kepada kita melalui hadistnya rasul SAW bersabda "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api. Dan bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu. Maka sangat jelas sekali bahwa kekayaan alam yang ada pada suatu negara tidak boleh dimiliki oleh individu tetapi harus dikelola oleh negara, dan kebijakan ini hanya dapat kita temui di negara yang menerapkan sistem Islam. 

Wallahu 'alam bishawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak