Mampukah G20 Mengantarkan Ekonomi Digital Berkontribusi Menyelesaikan Problem Bangsa?



Oleh : Ummu Hanif, Pemerhati Sosial dan Keluarga

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20. Serangkaian acara digelar dalam tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Hampir seluruh dunia tengah memulihkan ekonominya setelah dihantam pandemi Covid-19. Ada dua tema besar mengenai ekonomi dunia yang menjadi pembahasannya, yakni finance track dan sherpa track.

Dimana finance track membahas isu-isu di bidang ekonomi, keuangan, fiskal, dan moneter. Dan sherpa track membahas isu ekonomi nonkeuangan, seperti energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.

Sementara itu, pembahasan ekonomi digital menjadi perhatian penting pemerintah karena pasar digital begitu besar. Dan saat ini, pemerintah sedang serius merencanakan dan membangun infrastruktur digital, serta mengupayakan digitalisasi di berbagai sektor, seperti infrastruktur cyber optic yang terbentang dari timur ke barat, pembuatan prototipe low earth satellite, pengembangan data center; serta digitalisasi sektor industri, kesehatan, pendidikan, dll.

Telah jamak diketahui bahwa pembangunan infrastruktur membutuhkan modal besar, sedangkan modal didapat dari para investor swasta dalam maupun luar negeri. Walhasil, pembangunan infrastruktur diprediksi tidak akan sesuai kebutuhan publik, melainkan mengikuti kebutuhan investor. 

Selain itu, pemain ekonomi digital di tanah air kebanyakan asing. Selain itu, banyak dari startup lokal ternyata juga dapat suntikan besar dari asing. Lagi-lagi, ujung-ujungnya yang menikmati adalah pengusaha bermodal besar yang notabene banyak dimiliki asing. Oleh sebab itu, sulit mengharapkan ekonomi digital bisa menyumbang devisa besar bagi negara karena penyokong terbesar perusahaan digital adalah swasta. Maka menjadi harapan yang mustahil terealisasi, saat kita berharap bahwa ekonomi digital akan mampu berkontribusi menyelesaikan permasalahan ekonomi bangsa, yakni mengurangi jumlah kemiskinan. Wallahu a'lam bi ash showab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak