Oleh : Ane, Ibu Rumah Tangga - Pemerhati Sosial, Pacet Kab. Bandung.
Berbagai bentuk kemaksiatan dan kerusakan yang melanda negeri ini adalah ditumbuhsuburkannya liberalisme. Liberalisme adalah ide kebebasan yang satu rahim dari sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, sedangkan sekularisme adalah akidah dari ideologi kapitalisme yang diemban oleh sebagian besar negara di dunia termasuk dinegeri ini.
Sistem kapitalisme memandang agama adalah racun dalam kehidupan, tidak boleh ikut andil dalam mengatur negara, sehingga peran negara dimandulkan. Standar halal haram tidak menjadi ukuran dalam kehidupan tapi yang bermanfaat atau tidak, sesuai hawa nafsu manusia yang menjadi standar ukuran.
Jika narkoba dipandang merusak mental dan masa depan generasi, bagaimana dengan khmar dan seks bebas yang sudah bebas merambah kehidupan generasi, padahal keduanya juga nyata-nyata menghancurkan generasi yang semuanya di bawah penerapan sistem kapitalisme dan liberalisme.
Upaya memberantas peredaran narkoba sulit ditemukan jalan keluar meski seabreg kebijakan dirumuskan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba, tidak cukup hanya sekedar ajakan simbolik atau slogan saja, tetapi jutaan kasus terus saja berulang, karena selain sifat dari narkoba itu sendiri menimbulkan efek ketergantungan bagi penggunanya juga hukum yang diberlakukan tidak memberikan efek jera, bahkan tidak sedikit yang menduga adanya kongkalikong aparat dengan bandar narkoba.
Walhasil, mekanisme pemutusan rantai
peredaran narkoba tidak pernah tuntas hingga
penyalahgunaan narkoba masih saja sulit untuk diberantas.
Kerusakan generasi saat ini harus dipandang secara luas dan menyeluruh (komprehensif) bahwa Islam tidak sebatas ibadah ritual tetapi mampu menangkal generasi dari pemikiran dan perilaku yang merusak atau menyimpang.
Negara Khilafah yang dipimpin seorang
Khalifah akan menempuh langkah-langkah yang sudah dituntun oleh syariat Islam untuk menjaga generasi :
1. Menerapkan sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan merupakan cara melahirkan generasi berkepribadian Islam, memiliki bekal Islam yang diperlukan dalam kehidupan baik itu ilmu Islam maupun ilmu terapan seperti sains atau teknologi. Pendidikan formal ataupun non formal wajib menerapkan kurikulum yang berasaskan akidah Islam, sebab dari situ lahirlah akidah Islam yang kokoh dan bisa membedakan halal dan haram. Khalifah akan menindak tegas apabila setiap lembaga atau sekolah yang mengadopsi ide-ide yang bertentangan dengan Islam seperti sekularisme, liberalisme, pluralisme, feminisme dan seluruh produk pemahaman asing yang bertentangan dengan Islam.
2. Sistem pemerintahan Islam dan politik ekonomi yang berdasarkan syariat Islam. Kebijakan ekonomi sangat berkaitan dengan pembentukan karakter generasi yang berkualitas. Secara tidak langsung kebijakan politik akan menyaring dan memblokir konten-konten porno serta muatan gaya hidup hedonisme yang semua itu dilakukan melalui Departemen Penerangan. Kebijakan juga mengharamkan barang-barang konsumsi yang merusak akal dan mental generasi seperti khmar, narkoba hingga ganja.
3. Khilafah akan mewujudkan lingkungan islami, bahwa setiap kegiatan masyarakat harus sejalan dengan tujuan pembentukan karakter generasi berkepribadian Islam.Selain pengawasan negara, kebiasaan masyarakat yang memunculkan kontrol sosial yaitu beramar makruf nahi mungkar dari kemaksiatan.
4. Khalifah akan melakukan sistem yang tegas pada para pelaku, sebab dalam hukum Islam memiliki dua fungsi yaitu sebagai penebus dosa dan memberi efek jera sehingga sangat ampuh meminimalisasi munculnya kasus-kasus serupa.
Sistem Islam memiliki gambaran khas dalam mengharmonisasikan empat unsur dalam memberantas segala bentuk penyalah gunaan zat aditif yang terbukti merusak akal dan jiwa manusia, serta mencegah berulangnya kasus penyalahgunaan narkoba sekaligus memutus mata rantai peredaran narkoba dalam berbagai bentuk. Semua itu hanya didapati pada Sistem Islam yang mampu menutup kasus penyalahgunaan narkoba, memutus jalannya sindikat peredaran narkoba hingga akar-akarnya. Dengan begitu Khilafah akan mampu mencetak generasi cerdas, shalih, tangguh serta membangun peradaban bangsa yang mulia.
Wallahu a'lam bish shawab
Tags
Opini