Oleh : Mauli Azzura
Sosial media dihebohkan dengan aksi para pria di Nanggroe Aceh Darussalam. Viral kegiatan lomba meminum kopi tercepat yang diadakan di salah satu warung kopi di Samahani, Aceh. Video itu viral usai diunggah akun Twitter, @otongkoil. Nampak tiga orang pria berlomba meminum kopi tercepat dalam rangka Hari Bhayangkara ke-76.
Dalam video itu, terlihat tiga orang pria diharuskan menghabiskan 24 gelas kopi hitam dalam waktu singkat. Mereka juga tak diberi jeda dan harus cepat-cepat menghabiskannya. (minews.id 19/06/2022)
Entah apa yang ada dalam pikiran orang-orang di era digital yang kesemuanya berlomba-lomba dalam hal konten. Dimulai dengan sesuatu yang dianggap nyeleneh sampai harus melakukan perbuatan yang unfaedah hanya untyk menjadi terkenal dan viral di sosial media.
Gambaran kapitalis yang makin hari makin banyak memunculkan ide-ide yang tidak berkualitas, bahkan ketika hal tersebut merugikan diri sendiri atau orang lain pun tiada dipedulikan. Semua orang melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan dalih hak asasi manusia sehingga mereka melupakan dampak yang akan terjadi di kemudian hari.
Seseorang yang meminum kopi dengan berlebihan dan dalam waktu yang cepat, jelas saja merupakan bentuk dari mendzolimi diri sendiri. Maka sungguh bila hal itu terjadi, merupakan sebuah dosa karena telah menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Namun cara berpikir semacam itu tidaklah lepas dari perkembangan zaman dan edukasi yang diberikan oleh negara. Ketika seseorang celaka dalam melakukan perbuatan unfaedah, maka itu adalah pengaruh dari sistem kapitalis yang menciptakan zaman sesuai dengan kebudayaan dan ajaran kaum barat.
Di era kapitalis tentu semua akan di ukur berdasarkan asas kemanfaatan, untung rugi di jadikan tolak ukur keberhasilan dalam kehidupan, maka perbuatan yang diluar akal pun bisa menjadi berbayar materi, tergantung jumlah follow up keviralan perbuatan tersebut.
Hal yang seremeh inipun perlu penanganan yang tepat, sehingga tidak ada lagi hal-hal yang akan terjadi lagi dan lagi dalam tanda kutip unfaedah. Dalam sistem Islam semua individu akan mendapatkan solusi sistemis untuk semua permasalahan, termasuk didalamnya terkandung larangan menyakiti diri sendiri, sehingga perbuatan yang diluar akal tidak berulang lagi. Karena dalam sistem Islam akan menegakkan peraruturan dan hukum Islam yang tegas, demi kesejahteraan seluruh umat.
Wallahu a'lam bishshowab.