Beli Migor Wajib Pakai Peduli Lindungi, Kebijakan Ngawur Asal Ngatur!



Oleh : Yunisa Azizah
Pemerhati Remaja


Aplikasi PeduliLindungi akan digunakan untuk pembelian minyak goreng curah. Pemerintah menyebut penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah ini sebagai upaya pemantauan jumlah pembelian di masyarakat dan kemana saja minyak goreng curah mengalir (Kontan.co.id). Dilematis masyarakat sekarang ditengah gempuran harga minyak yang semakin naik membuat sebagian masyarakat lebih memilih minyak goreng curah terkhusus masyarakat menengah kebawah. Namun untuk mendapatkannya ada beberapa perubahan cara membeli minyak goreng curah yang mulai diterapkan oleh pemerintah mulai senin tadi. Mengutip dari booklet panduan membeli minyak goreng curah rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi, Minggu (26/06/2022) ada tiga langkah membeli minyak goreng curah dengan PeduliLindungi.

Pertama, pembeli datang ke toko pengecer yang menjual MCGR. Daftar toko pengecer bisa dilihat dengan cara klik di sini. Kemudian pilih provinsi dan kabupaten/kota, lalu klik cari pasar. Kedua, lakukan scan QR code yang ada di pengecer. Ketiga, perlihatkan hasil scan QR code yang ada di aplikasi PeduliLindungi. Jika hasil scan berwarna hijau, maka bisa membeli MCGR. Jika berwarna merah, artinya tidak bisa membeli MCGR.

Minyak goreng adalah salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan untuk melengkapi kegiatan ibu-ibu di dunia perdapuran. Bukan hanya itu, sebagian para pelaku usaha dalam dunia kuliner juga banyak membutuhkan minyak goreng sebagai bahan baku utama dalam pengolahan usahanya. Jadi wajar saja jika minyak goreng curah sangat dibutuhkan ditinjau dari harganya yang termasuk ekonomis. Namun sangat disayangkan dengan kebijakan terbaru pemerintah yang seakan mempersulit masyarakat untuk mendapatkan Minyak Goreng curah tersebut dengan mengharuskan masyarakat untuk menunjukan aplikasi PeduliLindungi yang berada di smartphone mereka. Memang kita tahu sekarang orang juga sudah banyak yang menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi, tapi juga perlu diingat bahwa tidak semua masyarakat memiliki smartphone terkhusus masyarakat menengah kebawah yang tidak terlalu peduli tentang smartphone dan akan lebih mementingkan urusan kebutuhan perut ketimbang harus memiliki gadget. Bagi mereka lebih baik uang yang mereka miliki digunakan untuk membeli minyak goreng ketimbang harus membeli smartphone. Inilah harusnya yang menjadi perhatian pemerintah bahwa minyak goreng curah yang harusnya tepat sasaran kepada rakyat kurang mampu justru malah bisa berubah distribusinya untuk rakyat menengah ke atas, karena kita tahu masyarakat yang cenderung memiliki smartphone adalah masyarakat dengan status ekonomi yang cukup baik. Dan dikarenakan harga minyak goreng kemasan masih terpantau mahal akibat mengalami lonjakan harga beberapa waktu lalu dan pemerintah belum dapat mengembalikan harga di batas normal. Tak heran jika masyarakat berburu minyak curah sebab harganya yang masih tergolong rendah. Dari sini kita tahu pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam menyelesaikan persoalan rakyat tapi malah cenderung menyusahkan rakyat.
Karena sistem kapitalisme inilah negara hanya dijadikan sebagai alat regulator memuluskan pihak swasta dalam pengaturanya terhadap barang pangan ini, berbeda jauh dengan sistem islam. Islam menggariskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar rakyat adalah kewajiban pemerintah untuk menjaminnya, dan dalam urusan pangan jaminan negara adalah pemastian bahwa rakyat mampu memenuhi kebutuhan pangan secara layak salah satunyaadalah minyak goreng ini. Pertama dalam hal produksi, negara akan menjaga pasokan dalam negeri dengan memaksimalkan lahan dan memberikan dukungan sarana kepada para petani melalui dukungan modal, edukasi ataupun pelatihan. Kedua terkait distribusi, negara akan menciptakan pasar yang sehat dan kondusif, mengawasi rantai tata niaga dan menghilangkan penyebab distorsi pasar. Ketiga negara mengawasi agar penentuan harga mengikuti mekanisme pasar. Dan negara islam juga harus menjalankan politik perdagangan luar negeri secara independen atau mandiri. Jika negara menjalankan semua hal tersebut akan dapat meminimalisir hahkan mencegah terjadinya gejolak berbagai harga kebutuhan pokok rakyat dengan demikian islam lah solusi satu-satunya untuk mengatasi persoalan gejolak rakyat. Tidak perlu smartphone hanya untuk membeli minyak goreng karena kebutuhan rakyat dapat di distribusikan dengan baik dan tepat sasaran.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak