Oleh: Hanifah Afriani
Banjir, sudah tidak asing lagi terjadi di negeri ini. Apalagi saat musim hujan beberapa wilayah di negeri ini terendam air. Seperti halnya terjadi di provinsi Jawa Barat tepatnya di Garut dan Karawang.
Banjir yang melanda Garut pada Jumat (15/7) malam menyebabkan hanyutnya sembilan rumah. Selain itu, puluhan rumah mengalami kerusakan.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menilai, banjir yang terjadi di Garut tidak hanya akibat curah hujan yang tinggi. Lebih dari itu, banjir karena adanya pembabatan dan alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai. (merdeka.com, 17/07/2022)
Pun, banjir terjadi juga di Karawang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan 304 rumah terdampak banjir di Kecamatan Telukjambe Barat Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (16/7). Banjir disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga aliran sungai Cidawolong dan Kedunghurang meluap ke permukiman penduduk pada Sabtu sore.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD Karawang telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengevakuasi warga yang harus dievakuasi.
"Terdapat sekitar 200 kepala keluarga (KK)/1.192 jiwa terdampak dan 304 unit rumah, 2 unit fasilitas ibadah, dan 3 unit fasilitas umum tergenang banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 100 cm. Belum ada laporan korban jiwa maupun masyarakat yang mengungsi akibat kejadian ini," kata Abdul dalam keterangan pers, Minggu (17/7). (cnnindonesia, 17/07/2022)
Jika kita perhatikan, penyebab banjir tersebut bukan semerta-merta fenomena alam seperti halnya gempa bumi. Akan tetapi ada luapan sungai dan pembabatan lahan di kawasan hulu sungai.
Jika hujan terjadi lebat, ketika saluran sungai bersih tanpa sampah, hulu sungai asri dipenuhi pepohonan yang bisa menahan air melalui serapan akarnya, kemungkinan kecil banjir akan terjadi.
Namun sayang, berharap keamanan, keselamatan di sistem kapitalis rasanya seperti khayalan. Pasalnya, banyak para pemodal atau pengusaha yang kurang memperhatikan terhadap dampak lingkungan yang terjadi atas proyeknya. Hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan akibat yang akan terjadi.
Pun dengan negara yang mengemban kapitalis menjunjung tinggi kebebasan para pengusaha dan yang bermodal menguasai lahan-lahan untuk dijadikan industri. Maka dari itu banyak lingkungan yang rusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam sistem kapitalis saat ini yang berakidahkan sekuler, yakni memisahkan antara agama dan kehidupan, menjadi suatu hal yang wajar tujuan dari setiap perbuatannya adalah mendapatkan materi sebanyak-banyaknya tanpa melihat halal dan haram.
Padahal, dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan manusia untuk menjaga alam lingkungan, Allah dengan tegas berfirman dalam QS Al-A'raf ayat 85.
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman." (QS. Al-A’raf: 85)
Agama Islam adalah agama yang sempurna mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk perintah Allah tentang menjaga lingkungan. Lingkungan wajib kita jaga dan pelihara. Termasuk penggunaan sumber daya alam pun Islam mengatur dengan saksama. Misalnya saja, ada beberapa lahan yang tidak boleh dimiliki individu, seperti dalam hadits sebagai berikut:
Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Dalam sistem kepemimpinan Islam yakni khilafah bencana seperti banjir akibat ulah tangan manusia bisa dilakukan dengan beberapa cara, untuk mencegah bencana tersebut bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Khilafah akan menetapkan kebijakan pembangunan ramah lingkungan
2. Pemanfaatan SDA untuk kemaslahatan umat manusia
3. Politik ekonomi berbasis syariat Islam
Khilafah mengutamakan pembangunan infrastruktur untuk mencegah bencana seperti membuat tanggul, bendungan, kanal, pemecah ombak dan reboisasi, pemeliharaan daerah sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota berbasis amdal, serta pengaturan memelihara kebersihan lingkungan.
Jika terjadi bencana, khilafah pun akan melakukan hal sebagai berikut:
1. Melakukan evakuasi korban secepatnya
2. Membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban
3. Mengalihkan material bencana, seperti banjir, lahar dan lain-lain.
4. Mempersiapkan lokasi pengungsian
Warga negara khilafah yang menjadi korban bencana alam akan diperhatikan kebutuhannya, baik dari segi papan, pangan maupun sandang dan lain-lain.
Hanya dengan sistem Islam umat manusia akan terjaga keselamatan, kesehatan, keamanannya. Karena sistem ini berasal dari sang pencipta yakni Allah SWT. Pasti akan mendatangkan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.
Wallahu’alam.
Tags
Opini