Perlunya Menjaga Kebiasaan yang Baik




Oleh : Mauli Azzura

Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video seorang pria menikahi seekor domba betina di Gresik, Jawa Timur. Diketahui, pria yang menikahi domba itu bernama Saiful Arif (44), warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jatim. Sementara, domba betina itu diberi nama Sri Rahayu. Proses pernikahan itu dilangsungkan di sebuah tempat yang dinamakan Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, yakni di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik, Minggu (5/6/2022).

Terkait dengan itu, Anggota DPRD Gresik Nurhudi Didin Arianto mengatakan bahwa video itu hanya konten semata. (Kompas.com 06/06/2022)

Sungguh ironi ketika konten menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Bahkan demi jumlah followers malah melakukan tindakan aneh yang diluar nalar. Namun benar-benar disayangkan bila pelaku pembuat konten adalah seorang oknum DPRD yang menjadikan sebuah pernikahan sakral menjadi bahan bercandaan.

Inilah kondisi negri saat ini dengan pemahaman sekulerisme yang menjunjung tinggi HAM dengan kebebasan berpendapat dan berperilaku. Jauh dari akhlak yang baik, sampai menikahkan seseorang dengan domba. Adanya sistem yang rusak menciptakan individu rusak pula. Serta menciptakan hal-hal yang unfaedah. Astaghfirullah...

Kebiasaan berperilaku yang jauh dari kata beraqidah yang baik, membuat seseorang bertingkah laku menyimpang. Namun hal itu berbeda dalam Islam, sebagaimana dicontohkan oleh kebiasaan para sahabat juga para ulama terdahulu adalah menjaga amalan - amalan sunnah. Oleh karenanya mereka tidak terasa terbebani dan ringan dalam mengerjakannya. Itulah yang menjadikan mereka  pribadi yang kuat, terus menempa ilmu dan menjaga amalan - amalan sunnah  bisa membentengi diri dari badai keduniawian.

Salah satu kebiasaan para sahabat adalah terjaga saat menjelang sepertiga malam. Ia bergegas bangun lalu bermunajat kepada Allah SWT agar dalam setiap langkahnya senantiasa dalam lindunganNya. Hal itulah kebiasaan baik yang dilakukan para sahabat.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

 

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

 

“Wahai ‘Abdullah janganlah seperti si fulan. Dahulu ia rajin shalat malam, sekarang ia meninggalkan shalat malam tersebut.” (HR. Bukhari no. 1152 dan Muslim no. 1159).

Ibnu Hajar berkata, “Kesimpulannya, hadits di atas memotivasi seseorang agar semangat untuk rutin dalam melakukan suatu ibadah, juga bersikap sederhana dalam ibadah -yaitu tidak berlebih-lebihan dan tidak memandang remeh-. Adapun bersikap berlebih-lebihan (terlalu memaksakan diri dalam ibadah) akan membuat seseorang meninggalkan suatu ibadah.”

Kebiasaan baik seperti yang dilakukan para sahabat harusnya kita tiru, terlebih rintangan dakwah saat ini sungguh luar biasa. Dengan begitu kita akan senantiasa menjadi diri yang kuat terutama ruhiyah kita.

Wallahu a'lam bishshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak