Oleh : Mauli Azzura
Dilansir dari BogorKab.go.id 6 Juni 2022, pengenalan literasi dan numerasi pada anak usia dini bukan dengan metode drilling atau paksaan, melainkan dengan cara yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar. Literasi dan numerasi merupakan kemampuan yang sangat penting yang perlu dibangun sejak anak usia dini. Hal ini dikatakan Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiyah Iwan, pada pembukaan Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi bagi Guru Taman Kanak-Kanak dan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Bermain dan Bernyanyi, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Senin (6/6/2022).
Pendidikan anak akan seimbang bila ada pengenalan atau pembekalan agama juga di dalam kehidupan sehari-hari. Karena Agama dinilai mampu memberikan pemahaman moral serta etika pada anak dengan mengajarkan contoh-contoh perilaku baik yang diajarkan oleh Agama, misal si anak diajari atau dikenalkan dengan Al-Qur'an, seperti mengaji dan sebaginya.
Mengaji, umumnya sudah menjadi budidaya dari zaman dahulu. Tak ada henti bagi umat islam untuk terus belajar mengaji dan mempelajari ilmu agama. Mempelajari ilmu agama sejak dini sangatlah penting bagi umat Islam, karna generasi inilah yang menjadi penerus perjuangan.
Pun diperlukan guru untuk membina atau mengajar anak sejak dini, apalagi dalam mempelajari Ilmu Agama harus ada mentoringnya, agar tidak salah arah dalam mempelajari Ilmu Agama dan mengarahkan kepada jalan yang lebih benar.
Jika dibiasakan di didik dalam hal kebaikan, niscaya akan tumbuh sesuai dengan didikan masa kecilnya.Usia dini masih memiliki daya tangkap yang kuat dalam menerima pendidikan. Sehingga mereka lebih cepat memahami, tentunya guru pun harus menyesuaikan dengan kemampuannya. Karena diusia dini masih memiliki kebebasan yang cukup besar dan tidak bisa dipaksakan.
Seorang guru pun harus menjadi suri tauladan yang baik bagi muridnya, bagi murid guru patut untuk di gugu dan ditiru. Umumnya diusia dinilah mereka mudah meniru orang disekitarnya, karna kepemilikan terhadap kecenderungan untuk ingin tahu segala sesuatu disekelilingnya.
Rasulullah saw bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِى السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِى الأَرْضِ
“Siapa saja yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah tempuhkan untuknya jalan dari jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para Malikat sungguh akan meletakkan sayap-sayap mereka karena ridha kepada penuntut ilmu. Dan sesungguhnya penghuni langit yang tujuh dan penduduk bumi memintakan ampun kepada Allah terhadap penuntut ilmu.” (HSR. Abu Dawud, al-Tirmidzy, Ahmad, dan lainnya. Sedangkan lafal hadis tersebut milik Abu Dawud).
Dr. Yusuf Qordowi, beliau mengatakan, “pemuda jika di ibaratkan maka sama halnya seperti mentari yang bersinar terang terik di tengah siang”. Maka betapa berharganya remaja sebagaimana diibaratkan oleh beliau.
Dengan tangan mereka kelak kejayaan islam akan bertumpu , berjuta harapan ada ditangan mereka, maka menjaga pemuda dan membekali ilmu agama, tongkat estafet perjuangan dakwah dan jihad akan senantiasa terjaga dengan baik.
Wallahu a'lam bishshowab.