Media Sosial, Mempermudah atau Membahayakan?



Oleh : Afrin Azizah

Media sosial semakin digemari dikalangan remaja, baik itu dimanfaatkan untuk cerita pengalaman atau aktifitas pribadi, mengikuti konten-konten yang sedang viral, atau juga sebagai salah satu bentuk cara untuk mencari rizki dengan berbagai promo yang diadakan. Setiap aplikasi media sosial memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, menyesuaikan dengan kebutuhan dari para pengguna. 

Tanpa disadari bahwa media sosial menjadi pengaruh yang sangat signifikan dalam kehidupan para penggunanya, yang menjadikan penilaian manusia yang bahkan itu hanya virtual sebagai acuan untuk bertindak sesuatu yang belum pernah kita lakukan. 
Seperti contoh yang sedang viral mengenai remaja menghadang truk yang sedang melaju di daerah Tangerang, Banten.

Kasatlantas Polres Tangerang Kota, Kombes Joko Sembodo, mengatakan sopir truk hanya menjadi saksi. Menurut Joko, berdasarkan video, Y terbukti menghadang truk untuk konten media sosial sebelum terlindas truk.
"Itu kan memang dia membuat konten, jelas ada videonya (yang menampakkan Y saat sedang membuat konten)," ucap dia  (www.Tribunnews.com 11/6/2022).

Jika demi konten yang dilakukan karena 
Itulah akibatnya jika apa-apa yang dilakukan dikarenakan ingin mendapat penilaian/perhatian orang  lain tanpa berpikir panjang apa dampak dari apa yang diperbuat. Merugikan diri sendiri iya, merugikan orang lain iya. 

Dalam pandangan Islam, setiap diri manusia memiliki tujuan yakni beribadah kepada Allah. Maksudnya ialah melakukan apa saja yang diperintahkan dan menjauhi apapun yang dilarang. Dengan demikian, sudah jelaslah bahwa setiap apa yang dilakukan berporos dengan penilaian Allah. Jika melanggar syariat mendapat dosa dan jika melaksanakan syariat mendapat pahala. 

Dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad ﷺ. menyatakan :
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Maka belajar dari kasus yang sedang viral, yang diharap dari apa yang dilakukan akan mendapat perhatian warganet dengan like, follow, subscribe sehingga menghasilkan pundi-pundi uang. Jangan lupa bahwa apa yang dilakukan apakah benar menurut syariat? Jika apa yang kita buat konten yang dimana itu mengajak kepada kebaikan maka insyaAllah pahala yang akan mengalir, namun berbeda jika yang kita buat konten mengajak kepada keburukan maka dosalah yang akan mengalir.

Terlebih lagi jika sampai nyawa sebagai taruhannya, apakah sebanding dengan apa yang didapat. 

Wallahu a’lam bishshawab..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak