Oleh Maftucha
Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam
Jika dunia mau jujur, pasti kita menemukan bahwa saat ini tiada umat yang paling menderita selain umat Islam dan tiada umat yang paling dihinakan selain umat Islam. Berbagai penistaan terhadap Islam selalu saja terjadi, baik kepada ajarannya, pemeluknya ataupun kepada nabinya.
Apa yang terjadi di India terkait pelarangan jilbab, serta apa yang terjadi baru-baru ini terkait dengan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang berujung protes, menunjukkan bahwa tiada yang mampu menegakkan keadilan kepada umat Islam. Umat Islam di Palestina, Xinjiang China, Afrika, Myanmar dan belahan dunia yang lain mengalami ketertindasan.
Kasus penghinaan yang dilakukan oleh majalah Charlie hebdo juga tidak tersentuh tangan, bahkan kartunis Larks Viks asal Swedia mendapatkan perlindungan dari polisi setempat akibat mendapatkan ancaman pembunuhan akibat ulahnya tersebut,sebelum akhirnya meninggal dalam kecelakan.
Di negara yang katanya menjadi nenek moyang demokrasi pun tidak mampu memberikan keadilan yang selama ini dijanjikan olehnya. Kebebasan untuk menjalankan agamanya tidak dapat dirasakan dengan tenang, pemeluk Islam tetap menjadi sasaran kebencian atau Islamophobia.
Demokrasi Kapitalis adalah biang keladi
Demokrasi seolah menjadi satu-satunya sistem pemerintahan yang ideal, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak memakai sistem demokrasi. Kebebasan yang di gelorakan seolah menjadi jawaban atas kesalahan sistem tirani sosialis komunis. Demokrasi memberikan jaminan kepada setiap orang untuk bisa merasakan kebebasan berkeyakinan, berpendapat, bertingkah laku dan kepemilikan.
Namun demokrasi lupa bahwa kebebasan yang diatur oleh aturan manusia hanya akan membawa petaka, kebebasan berpendapat membuat sebagian manusia bebas melakukan penistaan kepada sebagian yang lain, anehnya semua kebebasan itu tidak berlaku bagi umat Islam.
Sedangkan kebebasan kepemilikan menjadikan sang pemilik modal bebas menguasai kekayaan milik umum sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi, dimana yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Disisi lain sistem ekonomi kapitalisme dalam demokrasi semakin membuat rakyat jauh dari kata sejahtera, sistem ekonomi ini menihilkan peran negara dalam mengatur urusam rakyat, berbagai kebijakan publik seminimal mungkin negara tidak campur tangan, maka rakyat harus merasakan mahalnya biaya pendidikan, kesehatan, listrik, air dan juga terus naiknya harga BBM.
Kita juga sudah berbulan-bulan harus merasakan mahalnya minyak goreng padahal negara kita adalah penghasil sawit terbesar. Belum lagi cabe, telur dan kebutuhan mendasar lainnya.
Negara dalam demokrasi tidak lebih hanya sebagai regulator saja, jembatan bagi para investor untuk bisa menguras kekayaan yang sejatinya adalah milik rakyat.
Keadilan sejati hanya ada dalam Islam
Islam adalah sebuah pandangan hidup atau ideologi. Hanya saja Islam tidak menjadikan suara rakyat sebagai suara Tuhan, dimana rakyat menjadi sumber hukum. Sumber hukum dalam Islam bersumber dari wahyu Allah yakni Alqur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma' Sahabat.
Karena bersumber dari wahyu, yakni dari Dzat yang menciptakan manusia maka rasa keadilan akan bisa dirasakan oleh siapa saja, tidak hanya dari kalangan manusia, namun seluruh makhluk di alam semesta ini pun bisa menikmati keadilan tersebut. Firman Allah ta'ala dalam Surat al-Anbiya’ ayat 107: ”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil'alamin)”.
Fakta sejarah membuktikan bahwa ketika Islam diterapkan dalam bingkai negara, kebebasan dalam hal beraqidah dijamin oleh negara, pemeluk agama selain Islam bebas melakukan kegiatan agamanya tanpa intimidasi asalkan dilakukan sesuai dengan aturan negara.
Spanyol adalah saksi dimana tiga agama bisa hidup secara damai dibawah sistem pemerintah Islam. Begitu juga ketika penaklukan Konstantinopel, Muhammad al-Fatih memberikan jaminan bagi pemeluk agama Kristen untuk tetap dalam aqidahnya.
Fakta sejarah juga membuktikan bahwa ketika Islam memimpin dunia, tiada satu umat lain yang merasa terintimidasi bahkan kholifah menjamin semua kebutuhan mereka dengan baik, Islam mampu menegakkan keadilan secara haqiqi sehingga terwujudlah kesejahteraan dan kedamaian.
Tags
Opini