Oleh : Mauli Azzura
Dikabarkan Tarif listrik golongan 3.000 VA dipastikan akan naik dengan nominal yang belum dapat diketahui publik. Hal ini telah dipastikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) Arifin Tasrif.
Sebagai salah satu kebutuhan wajib bulanan, publik mengkhawatirkan kenaikan ini akan berimbas pada melonjaknya tagihan listrik bulanan. Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad mengatakan bahwa kekhawatiran juga turut melanda dirinya akibat kenaikan tarif dasar listrik ini. (Detik.com 07/06/2022)
Masa pandemi yang bisa dibilang sudah surut, menyisakan kepiluan deretan masalah negri. Dimulai dari pemindahan Ibu Kota Baru (IKN), kelangkaan minyak goreng, tingginya harga bahan bakar minyak (BBM), seolah tanpa solusi dan kini menemui kenaikan harga listrik.
Era kapitalisme seolah menjadikan rakyat sebagai mesin pencari uang dengan kebijakan-kebijakan yang jauh dari kata memprioritaskan kepentingan rakyat. Bagaimana tidak dibilang dzolim, bila penguasa terus memeras rakyat, sedang para koruptor merajalela di negri. Bisnis demi bisnis di perankan oleh pengusaha dan penguasa demi kemanfaatan masing-masing tanpa memperdulikan nasib rakyat. Sungguh di dalam kapitalisme, rakyat semakin terdzolimi dengan kenaikan-kenaikan harga yang terjadi belakangan ini.
Bahkan di bungkam nya ulama-ulama lurus dan bebasnya ulama yang pro pemerintah justru semakin banyak dan mudah mempengaruhi rakyat sehingga rakyat menyimpang dari ajaran-ajaran agama yang benar.
Rasulullah bersabda ;
«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»
“Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?
Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga”. (HR Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).
Tahukah kamu siapa mereka?
Para ahli agama yang berkawan dengan mereka: yakni selalu membenarkan keputusan pemerintah, meski dengan modal dusta. Ia mengaku berislam, namun ia mendukung bahkan tak sudi mengoreksi setiap kebijakan penguasa .
Merekalah yang kelak tidak akan dimasukkan Rasulullah kedalam bagian dari umatnya yang akan diberikan syafa'atnya. Sehingga mereka tidak akan dimasukkan kedalam surganya Allah.
Sangat merugilah mereka kelak di yaumil akhir, meski didunia ia merasa aman di ketiak penguasa, tak terjerat hukum karena mengekor penguasa yang dzalim, mereka kelak akan menyesal ketika yaumil akhir Allah membuat perhitungan dengan apa yang mereka kerjakan saat didunia.
Semoga kita dijauhkan dari sikap demikian, sehingga kita kelak mendapatkan syafa'atnya di yaumil akhir dan dipersilahkan Rasulullah SAW kedalam surganya Allah , sehingga kita selamat dari siksa pedihnya api neraka .
Wallahu a'lam bishshowab.