Buah Kebebasan Kapitalis, Masalah Sepele Berujung Tragis




Oleh : Mauli Azzura

Warga Desa Saring Sungai Bubu, Kusan Tengah, Tanah Bumbu, Kalsel mendadak geger. Musababnya, terjadi insiden tragis di desa itu. Gara-gara es teh manis tumpah, seorang pria atas nama M Iyan, 21, tega membunuh 2 anak kecil sekaligus. Selain itu, dia juga menggorok leher Nor Laila,39, ibu kedua korban.
Saat ini, Nor Laila masih dirawat intensif di rumah sakit dalam kondisi kritis. Kejadian tragis ini berlangsung pada Kamis (2/6) sekitar pukul 13.00 WITA di Kalsel. Adapun penyebab pelaku M Iyan tega menghabisi nyawa dua anak kecil ini disebabkan es teh manis yang dia bawa ditumpahkan oleh korban. (Jawapos.com 06/06/2022)

Sungguh miris kejadian memilukan tersebut ada di sekelompok masyarakat yang mayoritas penduduknya adalah kaum muslim. Moral mulai dipertanyakan ketika hal sepele berujung pada hilangnya nyawa beberapa orang yang tidak sengaja melakukan kecerobohan. 

Namun itulah benar adanya ketika kehidupan ini ada dalam era kapitalis. Dimulai dari jauhnya Agama dari kehidupan, menjadikan individu-individu berbuat sesuai isi dikepalanya yang seolah tidak memakai akal dalam bertindak. Kapitalis menciptakan pribadi yang buruk karena asas yang diajarkan hanyalah kemanfaatan saja, sedang hal yang merugikan akan disingkirkan. Sungguh kekejaman manusia di era kapitalis membuat manusia berperilaku tidak sesuai dengan fitrohnya. 

Agama Islam melarang setiap umat-Nya melakukan perbuatan keji dan munkar. 

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا 

"Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya."
(QS An Nisa ayat 93) 

Dalam Islam, hukuman bagi pembunuh adalah dibunuh pula. Maka ketegasan hukuman diperlukan agar memberikan efek jera bagi pelaku. Dan tiadanya ketegasan hukum, akan kembali memunculkan pelaku-pelaku lain bahkan dengan alasan yang sepele. Islam begitu menghargai nyawa manusia, maka hukuman akan setimpal dengan perbuatan.

Dan untuk ditegakkannya hukum-hukum Allah, perlulah kita memperjuangkan kehidupan Islam dalam naungan daulah yang akan menjadi perisai dan keadilan bagi seluruh umat. Memberikan edukasi dan kehidupan yang diatur sesuai dengan fitroh manusia. Menjadikan individu, bermasyarakat dan bernegara sejahtera dengan segala pengaturan dan hukum yang akan memberikan kesejahteraan bagi umat seperti di zaman Rasulullah dan masa kekhilafahan.

Wallahu a'lam bishshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak