Anti terhadap Ajaran Agama Sendiri





Oleh : Maira Zahra*

Terus bergulir wacana yang mencitra burukkan sebuah sistem yang sudah Allah tetapkan. Tak pungkiri kita melihat melalui media-media massa, banyak dari mereka lebih banyak membahas masalah terorisme, radikalisme dan intoleransi. 

Nyatanya, bila kita kilas balik persoalan-persoalan yang sudah nyata ada di depan mata. Di mana korupsi, L8bt, perzinahan, masalah pendidikan, ekonomi, sosial, dan masih banyak lagi. Mengapa seakan mereka tak memberikan perhatian lebih pada persoalan itu. 

Baru-baru ini, beredar berita adanya konvoi khilafatul muslimin. Tepatnya di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (29/5).    Aksi tersebut mereka lakukan dengan mengendarai motor dan membawa spanduk bertuliskan "Kebangkitan Khilafah". 

Akibat adanya konvoi ini, pemerintah jadi memiliki alasan untuk membuat aturan lebih keras terhadap ajaran Islam yakni Khilafah. 

Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 30 : 

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Dan Sabda Rasulullah Saw, 

"Nubuwwah ada pada kalian sampai Allah kehendaki, hingga dihilangkan ketika Dia menghendakinya. Kemudian khalifah diatas manhaj nubuwwah sampai Allah kehendaki, hingga dihilangkan ketika Dia mengehendakinya. Kemudian kerajaan yang menggigit sampai Allah kehendaki, hingga dihilangkan ketika Dia mengehendakinya. Kemudian, kerajaan yang diktator sampai Allah kehendaki, hingga dihilangkan ketika Dia mengehendakinya. Kemudian Khalifah di atas Manhaj Nubuwwah. Kemudian beliau diam." (HR. Ahmad)

Saat ini kita berada di fase keempat, yang mana fitnah, ujian dan situasi sulit telah menimpa umat Islam. 
Umat Islam tidak memiliki Khalifah (pemimpin). Syariat Islam tidak menjadi landasan hukum negara di manapun di seluruh dunia. Fase di mana umat Islam mengalami masa paling terhinakan. Kita hari ini sedang berada pada fase keempat ini dan hampir berakhir.

Dalam hadist tersebut Rasulullah Saw sudah memberitahukan kepada kita bahwa masih ada kesempatan bagi umat untuk merasakan hadirnya Khilafah kembali yang diurus oleh seorang Khalifah. 

Ini merupakan janji Allah dan Rasulullah Saw. Kita tidak bisa mengelak dan menyangkal. Sebuah janji yang pasti akan terjadi. Kita tidak tahu kapan kembalinya dan berakhirnya fase penuh fitnah ini. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya ada dua pilihan, sekedar menjadi penonton atau memperjuangkan janji Allah Subhanahu wa ta'ala. Atau justru menjadi yang membenci dan menolak. Nauzubillah himindzalik.

Jangan sampai kita membiarkan promosi massif terhadap ajaran sekuler itu masuk, berakibat akan merusak muda-mudi muslim saat ini yang sudah teracuni dengan pemikiran liberal. 

Pemerintah telah massif memberikan doktrin bahwa radikalisme perlu dilawan dan dibasmi termasuk juga dengan paham khilafah. 

Juga menjadi momentum mereka untuk menghalangi pemuda muslim mengenal utuh ajaran agamanya sendiri karena monterisasi terhadap khilafah dilakukan seiring penderasan arus kapitalisasi potensi pemuda. 

Mereka akan mencengkram dan membatasi seseorang yang mengusung paham khilafah untuk tidak sampai tersebar ke seluruh kampus-kampus top di Indonesia. Mereka sudah memberikan almamater dengan sebutan radikalisme terhadap pengusung khilafah. 

Wallahu 'alam bisshowwab 

*Komunitas Millenials Perindu Surga
Tulungagung

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak