Meratakan Kepedulian Kemanusiaan


Sumber gambar: pxhere.com


Oleh: Ummu Diar

Beberapa waktu lalu, dunia menjadi saksi atas serangan Rusia di Ukraina. Pada bulan Ramadhan, di dunia juga terjadi peperangan Israel terhadap Palestina. Bahkan perempuan pun turut menjadi korban penembakan.

Pasukan Israel menembak mati dua wanita Palestina pada Ahad (10/4/2022). Seorang wanita Palestina berlari ke arah pasukan, sementara wanita lainnya menikam seorang tentara Israel dalam insiden terpisah di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Di Betlehem, tidak ada senjata yang ditemukan di tubuh seorang wanita Palestina yang ditembak. Militer Israel mengatakan, wanita itu ditembak setelah mengabaikan seruan tentara dan tembakan peringatan untuk berhenti berlari ke arah mereka. [²]

Terhadap dua peristiwa tersebut, apa respon dari 'dunia' sama terhadap keduanya? Manakah sejatinya yang lebih lama mengalami penderitaan dan diusir paksa dari tanah mereka sendiri? Semua sudah pasti tahu jawabannya.

Keduanya memang beda bangsa, beda agama. Namun keduanya sama-sama korban kejahatan perang, maka seharusnya perhatian dan kesungguhan pertolongan untuk mereka juga sama. Sehingga tidak seharusnya ada suara sumir atau pemberitaan tak berimbang pada salah satunya.

Maka dari peristiwa ini, sekiranya tidak salah jika ada yang berpendapat bahwa pelindung sejati nyawa seorang muslim adalah kaum muslimin itu sendiri dengan perisainya, yaitu dengan hadirnya seorang imam/amirul mukminin. Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
 "Sesungguhnya al-imam itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll) [²]

Keberadaan imam inilah yang akan menjadi garda terdepan untuk mencegah tumbangnya nyawa kaum muslimin. Sebab dalam pandangan Islam, hilangnya dunia dipandang lebih ringan bagi Allah apabila dibandingkan dengan seorang mukmin tanpa hak. Dan Allah pun memberikan balasan Jahannam bagi yang sengaja membunuh seorang mukmin (lihat QS. An-nisa ayat 93). Dan ditetapkan sanksi dunia atas kriminalitas pembunuhan.

Yang menjadi soal, saat ini keberadaan satu pemimpin tunggal untuk seluruh kaum muslimin ini sedang tidak ada. Sehingga ibarat ayam tanpa induk, kaum penjajah leluasa memainkan kejahatan mereka terhadap kaum Muslim. Bukan hanya Palestina yang harus puluhan tahun tertatih bertahan dan melawan, namun sebagian muslim di belahan lainnya juga mengalami kedzaliman dengan berbagai bentuknya. 

Padahal Islam dengan ketinggian ajarannya jelas melarang adanya kedzaliman, apalagi sampai menghilangkan nyawa. Sehingga di sini sejatinya peduli kepada kondisi muslim yang teraniaya bukan semata soal meratakan kepedulian terhadap kemanusiaan, melainkan karena ini bagian dari ajaran Islam. Yang tentunya ajaran ini akan dapat direalisasikan penjagaannya apabila imam kaum muslim nyata kehadirannya.[]


Referensi:
1. https://www.republika.co.id/berita/ra5fej335/pasukan-israel-tembak-mati-dua-wanita-palestina

2. http://www.irfanabunaveed.net/2015/10/hadits-al-imam-sebagai-junnah-dalam.html?m=1

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak