Tujuan Dakwah Adalah Tauhid Bukan Khilafah?




Oleh Nurhayati

Tujuan adalah sesuatu yang ditetapkan dan berusaha diraih baik oleh seseorang maupun sekelompok orang. Setiap orang harus memiliki tujuan dalam hidupnya, tanpa tujuan hidup akan terasa hampa dan tanpa arah. Bagi seorang muslim tujuan hidupnya sebagaimana misi penciptaannya yaitu untuk beribadah meraih ridha Allah SWT. Inilah tujuan dari segala tujuan (ghayatul ghayah) atau tujuan utama. Untuk meraih tujuan utama tersebut kita harus menetapkan dan meraih target-target atau tujuan-tujuan yang mengarah kepada teraihnya tujuan utama tersebut. 

Salah satu aktivitas untuk meraih tujuan utama tersebut adalah dakwah. Aktivitas dakwah hendaknya dilakukan secara berjamaah atau berkelompok sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW bersama para shahabatnya. 

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". (TQS. Ali Imran: 104) 

Dakwah adalah menyeru kepada Islam (Al Khoir) dan amar ma'ruf nahi munkar, tujuannya untuk mengubah masyarakat yang buruk menjadi baik, mengubah masyarakat yang musyrik menjadi mentauhidkan Allah SWT. Mentauhidkan Allah SWT artinya menjadikanNya sebagai satu-satunya Dzat yang disembah dan ditaati, dengan kata lain menerapkan Islam secara kaffah bukan hanya dalam aspek ibadah ritual melainkan dalam seluruh aspek kehidupan. 

Tauhid telah benar-benar terwujud ketika Rasulullah SAW berhasil meraih kekuasaan di Madinah. Beliau SAW dibaiat menjadi pemimpin (kepala negara) disana, kemudian beliau SAW mengambil langkah-langkah kebijakan yang perlu untuk menegakkan Islam  serta menerapkan seluruh syari'at Islam di Madinah yang saat itu tidak hanya dihuni oleh penduduk dari kalangan muslim yaitu Muhajirin dan Anshar, disana juga terdapat kelompok musyrik yang terdiri dari Bani Aus dan Khazraj yang belum memeluk Islam, serta kelompok Yahudi. Kalangan Muhajirin dan Anshar adalah mayoritas penduduk Madinah yang telah disatukan oleh akidah Islam. Akidah Islam menjadi pengikat (pemersatu) diantara mereka, pemikiran dan perasaan mereka satu, sehingga pengaturan hubungan mereka dengan menggunakan Islam menjadi sebuah kepastian. Sementara itu kaum musyrik tunduk pada sistem hukum Islam, dan terhadap kaum Yahudi Rasul SAW membuat perjanjian yang mengatur hubungan mereka dengan kaum muslim berdasarkan asas tertentu. Tidak hanya itu, dengan adanya kekuasaan tersebut beliau SAW juga menyebarkan dakwah Islam ke wilayah-wilayah lainnya. 

Maka tujuan dakwah kaum muslim hari ini adalah agar berlangsung kembali kehidupan Islam sebagaimana yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW setelah berhasil menegakkan Daulah Islam di Madinah, karena saat itulah syariat Islam diterapkan secara sempurna. Sebab itu alangkah keliru jika dakwah dipisahkan dengan politik dengan menghapus ajaran khilafah.

Memang benar khilafah bukanlah tujuan, khilafah adalah metode untuk menerapkan Islam, menjaga penerapan Islam dan menyebarkan Islam. Segolongan orang yang menyerukan khilafah sesungguhnya mereka sedang mendakwahkan salah satu ajaran Islam yang tidak boleh dilupakan, pada saat yang sama mereka tengah menyeru kepada aqidah Islam. Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang akan menegakkan tauhid. Maka tauhid dan khilafah tidak boleh dibenturkan seolah-olah keduanya bertentangan.

Rasulullah SAW tentu akan tetap tinggal di Mekah untuk terus berdakwah menyeru masyarakat Mekah yang musyrik jika saja beliau SAW hanya terfokus untuk mengubah aqidah mereka, untuk menghapus kemusyrikan hingga tak tersisa. Beliau SAW tentu tidak akan bersusah payah hijrah ke Madinah untuk menerima kepemimpinan dan menerapkan Islam disana seandainya metode dakwah beliau SAW hanya menyeru kepada tauhid. Setelah Rasul SAW membangun daulah Islam di Madinah, dan menyiapkan suasana perang barulah setelah beberapa tahun kemudian Rasul SAW pun menaklukkan kota Mekah. Beliau SAW menegakkan tauhid dan menyebarkan Islam melalui sebuah kekuatan institusi politik yaitu Daulah Islam yang menggunakan khilafah sebagai sistem pemerintahannya. 

Berdakwah kepada tauhid bukan berarti harus mempermasalahkan dakwah tentang ajaran khilafah. Dan mendakwahkan ajaran khilafah bukan berarti menjadikannya sebagai tujuan dan meninggalkan dakwah kepada tauhid, justru pada saat yang sama mereka tengah menyeru kepada tauhid yang sebenar-benarnya. Seandainya Rasulullah Saw tidak mewariskan jejak keteladanan mewujudkan Islam dalam sebuah negara pada masanya, tentu hari ini ajaran khilafah tidak akan dikenal dan didakwahkan. Tidak ada lagi nabi setelah Rasulullah SAW, sehingga tugas kita sekarang adalah menapaki jejak perjuangan beliau SAW yaitu berjuang agar berlangsung kembali kehidupan Islam dalam naungan Khilafah Islam yang akan mewujudkan tauhidullah. 

Mari kita rapatkan barisan kaum muslimin, jangan terkecoh, membuang waktu dan energi untuk memperdebatkan, membenturkan antar ajaran- ajaran Islam, yang hal ini tentu hanya akan menguras energi sehingga kita menjadi lemah dan lelah dalam perjuangan meraih tujuan yang sesungguhnya. Tentunya hal ini amat disenangi oleh musuh-musuh Islam, mereka dapat dengan leluasa menguasai dan mengendalikan umat muslim seraya menguatkan cengkeraman kekuasaannya. 

Wallahu a'lam bishshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak