Oleh : Yuni Nisawati
Ibu muda (35 tahun) yang berinisial KU yang tega membunuh anak kandungnya karena himpitan ekonomi. Ibu muda yang tega menggorok leher anak kandungnya 6 tahun, dan melukai 2 anank kandung lainnya menggergerkan masyarakat. Ibu yang dikenal pendiam di antara tetangganya ini, tega menghabisi darah dagingnya dengan sadis. Kejadian ini terjadi di Tonjong, Brebes, Jawa Tengah. (www.republica.co.id/20/03/2022)
Seorang ibu muda yang tega membunuh 1 anak kandungnya dan 2 lainnya. Hal ini ukan pertama kali terjadi. Bukan tanpa alasan mereka melakukannya. Hal itu terjadi karena himpitan ekonomi. Ibu tersebut merasa bahwa dengan kematian anaknya, anaknya tidaklah menderita. Miris memang melihat kondisi sekarang di negara ini. Bagaimana tidak, kemerosotan ekonomi membuat banyak orang kehilangan kewarasannya. Sehingga mampu menghabisi buah hati sendiri.
Ekonomi adalah factor penting di zaman sekarang ini. Terbukti dengan ekonomi yang semakin menurun, semakin banyak kriminalitas dan bahkan banyak kewarasan yang terganggu. Hal ini tidak hanya menjadi masalah individu, melainkan juga masalah pemerintah. Karena ini menjadi bukti kegagalan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi. Tapi memang sebenarnya pemerintah bukan mangatasi, namun menambah beban rakyat. Mengeruk dan memeras rakyat dari berbagai kebijakan yang mereka buat untuk kepentingannya masing-masing. Mempersulit rakyat dan menyengsarakannya.
Masikah rakyat sanggup bertahan didalam kondisi yang seperti ini? Bukan tidak mungkin hal-hal serupa akan terjadi lagi dengan alasan yang sama. Sampai kapan pemerintah abai didalam masalah seperti ini. Harapan rakyat pasti ekonomi yang lebih baik. Namun bagaimana mungkin ekonomi memaik jika sistemnya dan hukum-hukumnya saja oleh manusia yang tidak akan puas dengan kenikmatan dan kesenangan yang sudah diperolehnya. Dan yang terlihat bahwa mereka semakin menajdi-jadi membuat kebijakan-kebijakan dan hukum-hukum yang menguntungkan mereka dan menyengsarakan rakyat.bahkan sanggup dengan argumentasi-argumentasi yang tidak masuk akal yang menunjukkan keserakahan mereka sendiri. Karena mereka merasa memiliki kuasa untu membuat dan mengendalikan hukum di negara ini.
Inilah sistem dan hukum yang dibentuk oleh manusia. Mereka hanya mencari keuntungan-keuntungan pribadi. Masikah percaya dan menaruk harapan kepada sistem yang seperti ini? Sistem yang hanya akan membawa ketidakadilan dan menyegsarakan rakyat. Sistem yang hanya menindas rakyat dan menguntungkan kalangan atas. Bahkan hukum sanggup diperjual belikan bagi yang memiliki uang dan kekuasaan. Membuat rakyat tertindas dan nelangsa sedangkan mereka yang berkuasa merajalela demi kesenangannya.
Padahal Allah sudah menyiapkak sistem terbaik untuk umat. Sistem yang mampu menyelesaikan segala permasalahan hidup. Keadilan dan keamanan yang terjaga tanpa adanya kesewenang.-wenangan dari penguasa, tidak adanya kemaksiatan yang merajalela. Adanya kewajiban pemerintah yang selalu memerhatikan rakyatnya. Tidakkah seperti ini yang rakyat inginkan? Tapi kebanyakan mereka tidak mau memahami sistem yang Allah berikan, melainkan lebih memercayai sistem manusia yang penuh dengan pembodohan untuk memeras, merebut keadilan, dan menekan rakyat secara terus menerus. Bahkan menghancurkan fitrah seorang ibu yang mampu bertindak sadis kepada buah hatinya. Tidak cukupkah itu semua? Yang terbaik adalah Kembali kepada Allah, kepada Sistem Islam yang sempurna, yang menentramkan.
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rosul, dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian sedang kalian mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)