Oleh : Ummu Fairuz
Sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, sangatlah wajar manakala masuk waktu sholat wajib di Indonesia senantiasa dikumandangkan adzan.
Indonesia sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar. Tidak hanya terdengar merdu. Bahkan, suara adzan ini bisa memberikan hidayah kepada beberapa orang non muslim yang kemudian masuk Islam.
Hal ini seperti dialami seorang pria paruh baya asal Skotlandia yang memeluk Islam setelah mendengar adzan. Laki-laki yang tinggal di dataran tinggi Skotlandia, Inverness ini mendengar suara adzan saat liburan di sebuah pantai di Turki. Lantunan adzan yang didengarnya begitu menyentuh hatinya untuk tergerak mempelajari Islam. Akhirnya, ia memutuskan menjadi muallaf.
(Sumber: Infoaceh.net)
Sangat disayangkn, ada yang merasa terusik dengan suara adzan tersebut? Apalagi, dia seorang muslim.
Mereka mengaku muslim tapi anti terhadap Islam. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya,
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (QS.Surat At-Taubah[9]:67)
Saat ini kita melihat begitu banyak orang-orang munafik yang kian merasa terusik dengan Islam. Orang munafik adalah golongan yang lebih berbahaya dalam masyarakat karena mereka adalah ‘musuh dalam selimut’.
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati."
(HR Bukhari dan Muslim).
Bahkan, orang-orang munafik saat ini tak hanya menjadi pendusta. Tetapi telah membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih mengadakan perbaikan, tidak ada kesesuaian antara lahiriah dan batiniah, tidak takut terhadap kejadian apa pun, menyuruh kemungkaran dan mencegah kemakrufan, bakhil, melupakan Allah Swt, sombong dalam berbicara, awam dalam agama, menantang Allah dengan terus berbuat dosa, senang dengan musibah yang menimpa kaum mukmin dan dengki terhadap kebahagiaan mereka.
Tentunya kemunafikan itu harus segera dihentikan. Selain menyampaikan dan menasehati mereka pada kebenaran.
Dengan menerapkan aturan Islam sebagai sistem terbaik akan memberikan efek yang luar biasa indahnya.
Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya,
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? " (QS Al-Maidah [5]: 50)
Dan jangan sampai ada lagi orang-orang munafik apalagi menjadi bagian dari golongan munafik. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya,
"Kabarkanlah kepada kaum munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) mereka yang menjadikan kaum kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan kaum Mukmin. Apakah mereka mencari kemuliaan pada kaum kafir itu? Padahal sungguh kemuliaan itu semuanya hanya milik Allah." (QS An-Nisa’[4]: 138-139).
Sungguh, sistem kapitalis-sekuleris yang diterapkan saat ini telah memberikan pengaruh buruk, serta semakin mengantarkan umat kepada kerusakan. Untuk itu, sudah selayaknya digantikan dengan sebuah sistem kehidupan yang akan membawa keberkahan, yaitu Islam.
Walahu a'lam bishshowab.