Maraknya Tawuran Remaja, Ada Apa?




Oleh : Hafshah Humairah

Pandemi belum usai, kenakalan remaja tak bisa dielakkan terjadi meski dalam suasana pandemi tawuran tetap terjadi.
Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap enam pelajar SMP karena terlibat tawuran di Kelurahan Poris Indah, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang yang menyebabkan tiga korban luka bacok.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan, para pelaku yang diamankan berinisial ZA, IB, FK, HR, FA, dan AL. Mereka masih berstatus pelajar SMP. (Liputan6.com 07 Mar 2022).
Tawuran antar pelajar bukan hal yang tabuh lagi di tengah masyarakat, bahkan hingga nyawa melayang bukan menjadi persoalan untuk tidak tawuran.
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Metro Bekasi Kota menangkap delapan pelajar terkait tawuran antar pelajar dari dua sekolah. Tawuran itu mengakibatkan satu pelajar meninggal dunia.
Tawuran antara SMK Permata Bangsa dengan SMK Gema Karya Bangsa itu terjadi di Jalan Raya Cikunir, Jati Asih, Kota Bekasi pada Rabu (15/7) sekitar pukul 19.30 WIB
"Terjadi tawuran antar dua kelompok SMK Kota Bekasi di mana mereka sebelumnya telah sepakat melalui instagram sesuai waktu dan tempat ditentukan," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Widjanarko kepada wartawan.             Dalam tawuran itu, pelajar dari SMK Gema Karya Bahana berinisial MBJ (16) meninggal dunia. Dia ditabrak oleh para pelaku dan sempat dibacok di bagian punggung menggunakan celurit.         (Kamis 23/7/2020).
Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti mengatakan, KPAI mencatat ada 17 kasus kekerasan yang melibatkan peserta didik dan pendidik. 
Perundungan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan, namun ada juga di luar satuan pendidikan, tetapi melibatkan peserta didik dari sekolah yang sama, misalnya kasus tawuran antar pelajar. (PikiranRakyat.com 29/12/2021)
Sebelumnya, Kemendikbudristek telah membentuk Kelompok Kerja (pokja) Pencegahan dan Pengananan Kekerasan di Bidang Pendidikan yang diresmikan pada 20 Desember 2021. Kemendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pembentukan pokja dimaksudkan untuk semakin memperkuat upaya dan kolaborasi dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan. "Kita butuh rencana tindak lanjut yang konkret untuk memastikan semua inisiatif yang kita rancang bisa diimplementasikan secara berkelanjutan," katanya. 
Ia menambahkan, saat ini terdapat dua aturan yang memberikan panduan pencegahan dan penanganan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan. Serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Ujar Nadiem, juga telah bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lain dan berbagai organisasi untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan melalui program-program pendidikan karakter bagi pelajar dan peningkatan kapasitas bagi guru.
Sungguh miris melihat kondisi remaja hari ini yang diperbudak oleh hawa nafsu yang memisahkan kehidupan dengan Agama. Tak sedikit remaja hari ini yang ingat bahwa dialah penerus generasi bangsa ini generasi yang akan melanjutkan kepemimpinan dan lupa akan peran remaja yang ikut menyerbarkan Islam ke penjuru dunia.
Tak ada asap bila tak ada api, itu kata pepatah, tak mungkin ada tawuran bila tak ada sebab. Banyak kasus tawuran yang disebabkan oleh hal” yang sepele misalnya : saling mengolok” di sosmed, rebutan pacar, tidak terima ditegur teman sebaya, masalah sepele ini memicu adu mulut hingga perkelahiran.
Apa sesungguhnya yang terjadi dengan remaja hari ini yang kasus tawuran dari tahun ke tahun mengalami peningkatan??  Apa yang salah dengan sistem pendidikan hari ini yang mana kasus kenalakan remaja semakin meningkat.
 Tawuran adalah hasil dari 2penyebab ini, yaitu faktor internal dan eksternal. 
Faktor internal hilangnya jati diri remaja yang lupa tujuannya diciptakan, sistem sekuler yang perlahan tapi pasti menjauhkan remaja dari Sang Pencipta dan memandang Dunia hanya untuk bersenang senang saja. Sistem sekuler yang mengakibatkan remaja menjadi orang yang gampang frustasi, hanya memikirkan kesenangan hidup, mengejar materi, fokus mempercantik diri,  hati dan jiwa nya kosong dari nilai-nilai Islam.
Tak heran bila banyak remaja yang mudah marah, stres, gundah, mental illnes, insecure, tak berempati alhasil banyak daei mereka yang rela meregang nyawa.
Faktor eksternal yaitu keluarga, masyarakat dan negara. Keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak, apa mungkin ingin memiliki keturunan yang shalih dan shalihah tidak di didik dengan kurikulum Islam dan keluaraga adalah madrasah pertama. Usia remaja adalah usia yang muda energik, rasa ingin tahunya tinggi bila tidak dibarengi dengan pemahamna yang benar dia akan memilih jalan yang  salah.
Lingkungan adalah salah satu faktor pendukung pembentukan karakter anak selain di dalam keluarga, bila lingkungan tidak menjadikan Islam sebagai way of life akibatnya remaja mengidap virus hedonisme, foya”, freesex, hamil diluar nikah bahkan hingga menghilangkan nyawa( aborsi), tawuran .
Negara menjadi tombak utama terbentuknya kepribadian islam, menciptakan suasana ketaqwaan setiap individu masyarakat, Negara juga ikut berperan menghadanh penyebaran virus sekulerisme dan liberalisme yang akan merusak generasi remaja muslim tak hanya itu Negara juga melakukan mencegah dan memfilter tontonan yang tidak mendidik, sebab tontonan akan menjadi tuntunan, tontonan sangat berpengaruh tehadap perilaku, ibarat teko yg isi nya teh saat dituangpun isinya tetap teh.
Oleh sebab itu untuk menghasilkan generasi berkepribadian Islam memerlukan sistem shahih yang berlandaskan Alqur’an dan Sunnah dalam menyusun kurikulum pendidikan. Sistem ini disebut Daulah Islamiyah yang menerapkan syariat Allah secara menyeluruh (Kaffah).
Daulah Islamiyah memiliki mekanisme atau upaya pencegahan dengan menerapkan akidah islam sebagai asas dasar pendidikan untuk mewujudkan tujuan penghambaan hanya kepada Allah dan menajadi khalifah di Bumi. Daulah Islamiyah yang akan menyusun kurikulum pendidikan,sistem belajar mengajar, kualifikasi guru, pengembangan budaya, menyediakan saran dan prasarana dilingkungan pendidikan,pembiayaan tenaga pengajar yang terbaik agar para pengajar hidup sejahtera.
Di dalam keluarga pun juga tidak boleh lepas untuk memahamkan tujuan hidup yang sebenarnya dan berupaya untuk mengingatkaan bahwa setiap aktifitas terikat hukum syarak agar remaja muslim tidak mudah berfikir pendek dan mengikuti hawa nafsunya.
Lingkungan sekitar pun tak bisa berlepas diri dari perannya ikut membentuk karakter remaja, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dipenuhi dengan ketaqwaan kepada Allah dan RasulNya, melakukan amar ma’ruf nahi mungkar bila ada warga yang melanggar syariat dengan begitu akan meberikan efek positif kepada generasi agar senantiasa merasa diawasi oleh Allah dengan begitu ramaja akan menjaga dirinya dari kemaksiatan kepada Allah.
Jika 3 komponen ini dijalankan semuanya secara sempurna, Insyaallah tidak akan ada lagi kasus serupa atau melakukan kriminalitas sebab 3komponen ini saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan generasi berkepribadian Islam.
Tidakkah kita merindukan sistem ini.?
Allahu ‘alam bishowabb

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak